Ibadah.co.id – Melalui smartwatch atau jam tangan pintar yang terhubung dengan aplikasi di ponsel pintar. Kementerian Kesehatan pantau kesehatan jemaah haji di tanah suci.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan bahwa dalam operasional Haji Indonesia tahun ini, Kementerian Kesehatan akan membagikan sebanyak 3.000 wristband khusus kepada jemaah haji dengan risiko tinggi (Risti).
Untuk keberangkatan kloter pertama embarkasi Jakarta, wristband diberikan kepada 12 calon jemaah Risti. “Dari 100.051 calon haji, 3.000 jemaah yang ristinya berat yang akan dipasangkan wristband. Di kloter sekarang ada 12 orang yang dipasangkan wristband,” jelas Budi dalam keterangan resmi Kemenkes, Sabtu (4/6/2022).
Wristband berbentuk seperti smart watch, dipakai di pergelangan tangan dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jemaah haji. Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan TelePetugas secara otomatis.
Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.“Jadi kalau vital sign naik, misalnya saturasi oksigen turun, akan ada komunikasi dengan petugas yang terdekat langsung respon,” ucap Budi.
Sebanyak 389 dari 11.267 Jemaah Haji kloter pertama embarkasi Jakarta telah berangkat dari Asrama Haji Pondok Gede yang secara resmi dilepas oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief.
Dalam kesempatan tersebut Dirjen PHU Hilman Latief meminta jemaah untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama proses keberangkatan menuju tanah suci. “Bapak dan Ibu jaga disiplin protokol kesehatan serta mematuhi peraturan di Arab Saudi. Ingat slogan kita Mabrur, Sehat, Barokah,” pesannya. (AF)
Baca juga : Aplikasi NU Online Luncurkan Fitur Baru Permudah Pelanggan
[…] Baca juga : Kementrian Kesehatan Pantau Kondisi Jemaah Haji Melalui Smartwatch […]