Karena Niat, Perkara Duniawi Jadi Ibadah
Ibadah.co.id –Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai seorang muslim dan muslimah, tak jarang dihadapkan pada sebuah perkara atau hal bersifat duniawi dan ukhrawi. Perkara duniawi adalah hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan, sedangkan perkara ukhrawi adalah hal-hal yang berkaitan dengan perkara keakhiratan.
Mungkin selama ini, yang kita pahami urusan akhirat adalah urusan yang menjadi ladang amal kelak di akhirat, seperti shalat, puasa, zakat, menolong orang, sedekah, dan lain sebagainya. Adapun urusan dunia adalah urusan yang menjadi bekal kita semasa hidup di dunia. Seperti bekerja sebagai karyawan, supir, pedagang hingga tukang becak.
Selama ini, sering kali kita dikotomikan antara perkara dunia dan perkara akhirat. Ternyata pengertian ini bisa hilang jika seandainya kita bungkus dengan bingkai ibadah. Selama niat kita ikhlas mencari rida Allah, maka tidak ada lagi demarkasi (pertentangan) anatara urusan dunia dan urusan ukhrawi. Kenapa bisa demikian?
Kalau kita cermati, perkara dunia itu bentuknya nampak seperti urusan dunia saja. Padahal hakekat dari perkara dunia itu juga dibarengi dengan mencari rida Allah Swt. Seperti bekerja yang tujuannya mencari nafkah, kalau diniatkan ikhlas lillahi ta’ala (karna Allah Swt.) maka menjadi ibadah yang pahalanya luar biasa.
Begitupun sebaliknya, jika amal akhirat diniatkan sebagai duniawi, maka jelas tidak mendapatkan nilai pahala. Seperti mengajar ngaji dengan niat mendapatkan upah, menolong orang karna ingin di puji, dan lain sebgainya, maka amalannya itu tak bernilai atau tak menuai pahala.
(ed.RB)