Take a fresh look at your lifestyle.

MUI: Islam Tak Memberi Batasan Usia Minimal Pernikahan

2 146

Ibadah.co.id – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Muhammad Ziyad mengatakan bahwa Islam tak memberi batasan usia minimal pernikahan secara definitif. Meski begitul, meski sah, pernikahan di bawah usia 19 tahun menjadi haram jika menimbulkan mudarat.

Seperti dilansir cnnindonesia.com pada 11/2/21, Majelis Ulama Indonesia (MUI) buka suara terkait hukum pernikahan dini yang belakangan menuai polemik usai penyedia jasa pernikahan, Aisha Weddings, menganjurkan perempuan menikah di bawah usia 19 tahun.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Muhammad Ziyad menyatakan, hukum nikah bagi perempuan di bawah usia 19 tahun adalah sah. Namun, dia menyebut pernikahan itu menjadi haram bila muncul mudarat.

“Pernikahan usia dini hukumnya sah sepanjang telah terpenuhinya syarat dan rukun nikah, tapi menjadi haram jika mengakibatkan mudarat,” ujar Ziyad dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/2).

Ziyad menuturkan, hukum tersebut merujuk pada fatwa MUI yang menyatakan batas usia pernikahan bagi perempuan yakni 16 tahun dan laki-laki 19 tahun.

Fatwa tersebut masih merujuk UU Nomor 1 Tahun 1974 sebelum direvisi menjadi UU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan.

Dalam Islam, menurut Ziyad, tak ada batas usia minimal pernikahan. Syarat atau ketentuan nikah bagi perempuan maupun laki-laki hanya diukur berdasarkan kecakapan atau kedewasaan kedua mempelai.

“Perlu diingat bahwa Islam tak memberi batasan usia minimal pernikahan secara definitif. Usia kecakapan pernikahan adalah kecakapan berbuat,” katanya.

Namun demikian, dia menjelaskan, salah tujuan nikah menurut Islam adalah mencapai kemaslahatan berumah tangga dan bermasyarakat. Termasuk jaminan keamanan saat kehamilan.

Oleh sebab itu, katanya, syarat usia nikah kemudian merujuk sesuai ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 16/2019. UU tersebut membatasi batas minimal usia pernikahan bagi perempuan dan laki-laki adalah 19 tahun.

Batas minimal usia itu, kata Ziyad, berlaku untuk mencegah potensi konflik dalam rumah tangga, termasuk tak tercapainya tujuan pernikahan menurut Islam.

“Pernikahan adanya menyiapkan calon mempelai laki-laki dan perempuan supaya memiliki kematangan psikis dan umur karena ada kaitan dengan kelangsungan dalam rumah tangga,” katanya.

Sebelum penyediaan jasa pernikahan Aisha Weddings viral usia mengajak perempuan agar menikah muda. Dalam situsnya, Aisha Weddings menilai tugas seorang perempuan adalah melayani kebutuhan suami.

Tak hanya menikah, Aisha dalam atribusinya mengajak warga untuk berpoligami dan nikah siri. Mereka mengatakan hukum poligami di Indonesia diperbolehkan selama sang suami bisa berlaku adil. “Dalam Islam, poligami merupakan suatu hal yang diterima dan diakui berdasarkan dalil-dalil ijtihad Al-Qur’an, hadis, ijma’ para fuqaha mazhab-mazhab Islam dan telah dipraktikkan oleh kaum Muslimin,” ujarnya dalam laman tersebut, dikutip Rabu (10/2). (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

2 Comments
  1. […] – Untuk pertama kalinya Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat kerja (Raker) secara luar jaringan (luring). Ketua Panitia Ustaz Epen Supendi […]

  2. […] – Akhir-akhir ini tercuat kabar terkait buku nikah palsu setelah penangkapan pelaku sindikat pemalsuan buku nikah di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy