Irnanda Laksanawan: Satu Hal Yang Harus Dijadikan Citra Positif Indonesia, Yakni menguatkan Image Indonesia Sebagai Negara Muslim Moderat Terbesar di Dunia
Ibadah.co.id – Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdhatul Ulama (LPNU) – PBNU, Irnanda Laksanawan. Menjadi salah satu narasumber Forum Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Peluang Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Negara-Negara Asia Tengah dan Asia Selatan”.
“Dalam rangka membangun kerja sama dengan negara luar, ada satu hal yang harus diperkuat dan dijadikan citra positif Indonesia di kancah Internasional; Yakni menguatkan image Indonesia sebagai negara Muslim Moderat terbesar di dunia. Moderatisme berbasis kearifan lokal harus menjadi ciri khas Islam Indonesia yang dikampanyekan di dunia Internasional”. Kata Irnanda di Hotel Santika Premiere Cirebon, hari ini (22/04/19).
FGD ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Adapun Narasumbernya berasal dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan Staf Ahli Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU).
Kalau citra Islam moderat tersebut sudah terbangun baik, ada banyak benefit yang akan Indonesia dapatkan dalam rangka membangun perekonomian. Salah satunya adalah menggeliatnya iklim investasi, karena para investor tidak perlu khawatir berinvestasi di negara dengan iklim toleransi yang baik. “Dengan itu, kita bisa mengembangkan banyak hal di bidang ekonomi. Indonesia bisa kembangkan wisata halal, produksi halal food, dan sebagainya”, tutur Irnanda.
Kemudian dalam rangka menguatkan gagasan ini, beliau mengatakan bahwa kita harus mendukung gagasan dan itikad baik Kiai Ma’ruf Amin agar pemerintah membentuk Badan Ekonomi Syari’ah (BES). “Ini semua berkelindan. Islam moderar, ekonomi syariah, halal tourism, dan halal food akan menjadi kekuatan Indonesia dalam diplomasi Internasional”, lanjut Irnanda.
Di akhir diskusi, Irnanda juga mengingatkan pemerintah untuk jeli membaca siapa yang bisa dijadikan partner kerjasama. Nahdhatul Ulama dengan potensi pasar terbesar, hari ini juga sudah menyiapkan sumber daya manusia terbaik.
“Ada lebih dari 200 Profesor yang tergabung dalam Ikatan Sarjana NU, kemudian diikuti oleh para doktor dan sarjana lainnya. Ada ratusan ribu pesantren yang jika pemerintah jeli untuk memberikan bantuan dan pemberdayaan, maka kerja sama tersebut akan menjadi kerja sama yang produktif”, terangnya.
(Ed.RB)