Take a fresh look at your lifestyle.

Muhammadiyah Siap Antisipasi Kasus Lonjakan Covid-19

4 103

Ibadah.co.id – Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam konsisten membantu Indonesia dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin.

Agus juga mengatakan bahwa pihaknya siap mengatasi lonjakan Covid-19 yang digadang-gadang akan melanda Indonesia.

Seperti dilansir merdeka.com pada 18/5/21, Muhammadiyah COVID-19 Command Center menyiapkan berbagai skenario dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk, seperti ledakan kasus COVID-19, pascalibur Lebaran.

“Kami siap menerima lonjakan seandainya itu terjadi dan kita berharap betul, itu tidak terjadi. Tapi lebih baik kami mempersiapkan diri kemungkinan yang paling buruk, daripada kita tidak siap apa-apa,” ujar Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Senin (17/5).

Kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus muncul setelah ada warga yang tetap lolos mudik, meski jumlahnya tidak sebanyak kondisi normal. Kemudian mobilitas warga saat berwisata tanpa protokol kesehatan dan arus kedatangan WNA di tengah-tengah penyekatan yang dilaksanakan secara ketat bagi WNI.

Selain potensi peningkatan kasus COVID-19 pascalibur Idulfitri 1442 H, kata dia, Indonesia juga dihadapkan dengan ancaman munculnya varian COVID-19 yang berasal dari berbagai negara. Varian baru tersebut adalah B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B.1617.

Menurut Agus, 64 rumah sakit di antara 86 rumah sakit Muhammadiyah yang terlibat dalam penanganan COVID-19 pun telah bersiap untuk kemungkinan terburuk itu. Mereka telah menyiapkan sedikitnya 1.800 tempat tidur, termasuk ICU, ventilator dan peralatan standar penanganan pasien COVID-19.

“Di samping itu kami juga ada kamar isolasi di beberapa tempat, di Unisa, PP ‘Aisyiyah, Zaitun, Unires UMY, Pusdiklat Jakarta, dan Shelter Gose PKU Bantul,” kata dia.

Data 16 Mei 2021 dilaporkan bahwa 86 rumah sakit Muhammadiyah telah merawat 3.774 pasien ODP, 3.366 pasien PDP, 2.684 pasien probable, 13.914 pasien suspect, dan 17.820 pasien positif.

Menurut dia, program edukasi dan pencegahan juga konsisten dilakukan oleh MCCC selama 14 bulan ini. Sebanyak 68.000 vaksinasi yang telah dilakukan Muhammadiyah dan rencananya akan diluaskan ke Indonesia bagian timur, seperti Ternate hingga Makassar.

“Muhammadiyah sebagai organisasi yang punya komitmen terhadap penanganan COVID-19 ini akan terus melakukan usaha-usaha yang bisa membantu kita semuanya, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk segera keluar dari pandemi COVID-19,” katanya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

4 Comments
  1. […] Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengungkap dua modal Indonesia untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat […]

  2. […] – Hingga saat ini, pandemi Covid-19 belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Hal ini perlu upaya semua elemen masyarakat agar […]

  3. […] – Hingga saat ini, pandemi Covid-19 belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Hal ini perlu upaya semua elemen masyarakat agar […]

  4. […] – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mempertanyakan program sertifikasi wawasan kebangsaan yang direncanakan oleh […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy