Ibadah.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berusaha untuk menindas masalah terorisme. Kali ini kerja sama dijalin dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI). Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) ditandatangani kedua belah pihak di Jakarta Senin (30/5/2022).
Penandatanganan MoU dihadiri langsung Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH dan Ketua Umum IPI KH K M T Abdul Muhaimin. MoU BNPT dan IPI telah dirintis sejak 2021 melalui sejumlah pembahasan. Kerja sama BNPT-IP merupakan wujud implementasi konsep pentahelix BNPT dalam penanggulangan terorisme.
“MoU ini bentuk kolaborasi dengan semangat konsep pentahelix. BNPT bekerja sama dengan semua elemen pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media. Kami bergandengan tangan dengan segala pihak dalam mereduksi kekerasan ekstrem,” kata Komjen Boy Rafli.
Kepala BNPT menilai IPI menjadi mitra strategis untuk bersama-sama menyampaikan pesan-pesan toleransi dan moderasi beragama. Cara tersebut untuk membentengi masuknya paham radikal intoleran yang mengarah pada tindakan kekerasan terorisme.
“Pesan toleransi ini merupakan wajah dari gerakan Islam moderat yang bertumpu pada nilai-nilai agama dan kebudayaan. Hal ini sebenarnya sudah terbentuk sejak dulu di Indonesia,” terang Boy Rafli.
Boy Rafli menegaskan umat Islam di Indonesia selama ini dikenal mencintai negara. Mereka juga dikenal menghargai keberagaman. “Ini di Indonesia sudah terjadi sejak dulu,” jelas Boy.
Boy mencontohkan pada saat melawan penjajahan santri berada di garis depan melawan penjajahan. Dengan semboyan hubbul wathan minal iman yang berarti mencintai tanah air sebagai bagian dari iman, santri adalah pejuang tangguh negeri ini.
Peran besar santri tersebut membuat negeri ini memiliki hari khusus untuk santri yang dikenal sebagai Hari Santri.
Maka melalui MoU ini, BNPT berharap IPI dapat semakin berperan untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan kepada santriawan dan santriwati di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang penuh keanekaragaman.
“Penguatan nilai-nilai tersebut penting agar santri tidak mudah terprovokasi propaganda teroris yang kerap membungkus tujuan politik dengan narasi agama. Santri sebagaimana perjuangan melawan kemerdekaan, juga akan berada di garis depan melawan propaganda teroris,” cetus Boy.
Sementara itu, Ketua Umum IPI, KH K M T Abdul Muhaimin, menyambut baik ajakan kerja sama dan kolaborasi BNPT dalam pencegahan terorisme. Menurutnya nilai-nilai toleransi adalah nilai-nilai yang orisinil mengakar pada kehidupan pesantren di Indonesia.
“Kita sambut MoU BNPT ini dengan penuh keyakinan. Saya mohon segenap jajaran IPI dapat bekerja sama dengan baik,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut MoU, Ketua Umum IPI menyatakan penguatan nilai toleransi di pesantren yang tergabung dalam IPI akan segera dibahas dan ditindaklanjuti dalam Rapim IPI yang juga berlangsung pada hari ini, Senin (30/05/2022). IPI saat ini memiliki 420 cabang dan 12 ribu pesantren yang tersebar di 34 provinsi.
MAN
Baca juga : MUI Jabar Anjurkan Sholat Gaib Pasca Hilangnya Eril
[…] Baca juga : Kolaborasi BNPT dan Ikatan Pesantren Indonesia Perkuat Toleransi! […]