Kisah Sunan Bonang, Wali Songo yang Ajarkan Tasawuf Lewat Suluk
Jakarta, Ibadah.co.id – Wali Songo atau sembilan wali yang menyiarkan agama Islam di tanah Jawa memiliki latar belakang keilmuan yang beragam. Satu di antaranya merupakan tokoh tasawuf.
Dikutip dari Detik.com, Tokoh tasawuf yang berasal dari kalangan Wali Songo adalah Sunan Bonang. Dalam risalah Sunan Bonang yang ditulis pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, sebagaimana dikutip dari buku Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia oleh Jajat Burhanuddin, Sunan Bonang dikenal sebagai seorang wali sufi terkemuka di Jawa.
Wali yang berdakwah dengan pendekatan akulturasi budaya ini memiliki nama lain Makdum Ibrahim. Ia hidup pada zaman kemunduran Kerajaan Hindu Majapahit dan awal mula berdirinya Kesultanan Demak, kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa.
Sunan Bonang merupakan putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Lahir sebagai keturunan wali membuat didikan nilai-nilai Islam tertanam sejak kecil.
Ia sempat berguru dengan Syekh Maulana Ishak di Aceh bersama Raden Paku atau Sunan Giri. Pengetahuan agama Islam yang sudah dimilikinya menjadi bekal kuat untuk melanjutkan dakwah ayahnya di tanah Jawa, khususnya wilayah Tuban.
Mengajarkan Ilmu Sufi Lewat Karya Sastra Suluk
Sunan Bonang adalah wali yang paling banyak menghasilkan karya sastra di antara para wali lainnya. Karya tersebut berbentuk suluk atau puisi dalam bentuk tembang Jawa yang berisi jalan kerohanian dalam ilmu tasawuf dengan menggunakan perumpamaan (tamsil).
George Quinn dalam bukunya Bandit Saints of Java (Wali Berandal) mengatakan, Sunan Bonang percaya bahwa tasawuf adalah jalan yang terbuka bagi siapapun yang ingin menuju pengetahuan tentang Tuhan. Pengetahuan tersebut tercatat dalam suluk yang dilahirkannya.
Dalam buku Sunan Bonang Wali Keramat: Karomah, Kesaktian dan Ajaran-ajaran Hidup sang Waliullah yang ditulis oleh Asti Musman dijelaskan, beberapa suluk karya Sunan Bonang antara lain Suluk Wujil, Suluk Khalifah, Suluk Bentur, Suluk Kaderesan, Suluk Regol, Suluk Wasiyat, Gita Suluk Linglung, dan lain sebagainya.
Di antara suluk ciptaan Sunan Bonang, Suluk Wujil adalah yang paling terkenal. Suluk ini menjelaskan tentang suasana peralihan ajaran Hindu menjadi ajaran Islam. Selain itu, media dakwah ini juga berisi perenungan ilmu sufi dan ajaran-ajaran untuk mengenal Tuhan.
Selain suluk, ia juga melahirkan karya karangan prosa seperti Pitutur Sunan Bonang. Karya sastra ini berbentuk dialog antara seorang guru sufi dan muridnya yang tekun. Jenis karya sastra ini banyak dijumpai pada sastra Arab dan Persia.
Tokoh tasawuf ini mengajarkan ilmu agama berbalut kesenian. Jiwa seni inilah yang kemudian diturunkan ke muridnya yang tak lain adalah Sunan Kalijaga.