Take a fresh look at your lifestyle.

Ketua MHM Sampaikan Pidato Pada Sidang Dewan Keamanan PBB

0 53

Jakarta, Ibadah.co.id –Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb, yang juga Grand Syekh Al-Azhar, dalam pidatonya di hadapan sidang Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa berbagai krisis yang dialami oleh manusia di belahan Timur saat ini, dan mulai merambah belahan dunia Barat, tidak akan terjadi kalau saja peradaban manusia saat ini tidak berlebihan dalam mengingkari agama. 

Menurutnya, berbagai krisis itu tidak mungkin terjadi kalau saja peradaban manusia tidak berpaling dari ajaran agama tentang kesucian darah, serta pentingnya keadilan dalam stabilitas pribadi maupun masyarakat. Imam Akbar juga menjelaskan bahwa tidak ada pilihan yang lebih efektif untuk mengatasi krisis kontemporer selain persaudaraan manusia, sebuah surga yang hilang.

Dalam pidato bersejarah dari seorang tokoh agama terkemuka di dunia di hadapan Sidang DK PBB itu, Rabu (14/6/2023), Ketua MHM juga menyatakan, “Kita, orang-orang yang beriman kepada Tuhan, tidak punya pilihan lain dalam menghadapi krisis ini kecuali terus melakukan seruan menebar kedamaian dan cinta kasih antarsesama manusia. Kita perlu memerangi ujaran kebencian dan tindakan mengeksploitasi agama dalam menyulut api perang antarbangsa, dan menebar teror di kalangan orang-orang yang hidup dalam rasa aman.”

Hal tersebut, lanjut Syekh Al-Azhar, adalah sikap yang ditempuh oleh Al-Azhar dan Majelis Hukama Muslimin (MHM) bekerja sama dengan Gereja Katolik dan gereja-gereja Barat dan Timur, serta lembaga-lembaga keagamaan lainnya demi menghidupkan kembali budaya dialog dan kerja sama antarumat beragama. “Al-Azhar dan MHM menempuh jalan itu demi mengukuhkan nilai-nilai kedamaian dan hidup berdampingan secara damai,” tegasnya.

Ketua MHM juga menyinggung bahwa pihaknya bersama dengan Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus menerbitkan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama dari Abu Dhabi pada Februari 2019.

Ditegaskan kembali oleh Syekh Ahmed Al-Tayeb, bahwa pihaknya, bersama Pemimpin Gereja Katolik Vatikan, sering menekankan mengenai pentingnya menanamkan dan menjujung tinggi nilai persaudaraan manusia sebagai landasan bagi kehidupan dunia yang rukun dan damai melalui sejumlah konferensi pemuka dan pemimpin agama. Konferensi-konferensi dimaksud pernah diselenggarakan di Kazakhstan, di Bahrain melalui pertemuan Forum Dialog Timur dan Barat, dan di sejumlah negara lain di Asia, Afrika, dan Eropa. 

“Al-Azhar, bersama dengan Majelis Hukama Muslimin, bekerja sama dengan Gereja Katolik, Gereja Canterbury, dan institusi keagamaan lainnya telah berupaya melakukan sejumlah pertemuan antarpemuka dan pemimpin agama dunia untuk mendiskusikan dan mencari jalan keluar dari krisis global dewasa ini,” kata Syekh Al-Azhar. 

Dalam pertemuan-pertemuan itu, tambah Syekh Al-Azhar, para pemuka agama menyatakan tanggung jawab bersama dalam menghadapi krisis global terutama terkait krisis perubahan iklim dan meningkatnya konflik dan perang.

Syekh Al-Azhar menyinggung pula bahwa Mesir, negara di mana Al-Azhar berada, adalah sebuah negeri kedamaian, tempat bertemunya ajaran agama-agama samawi. Mesir adalah negeri pertemuan berbagai peradaban, dan negeri yang cinta kerukunan dan kedamaian. 

Syekh Al-Azhar mengungkapkan apresiasi dan penghargaannya kepada pemerintah dan rakyat Persatuan Emirat Arab (PEA) yang terus mendukung langkah dan upaya mewujudkan kedamaian dan mengukuhkan persaudaraan manusia serta kehidupan bersama secara rukun dan damai.

Ketua MHM mengapresiasi sambutan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang merefleksikan suara bijak dan menegaskan pentingnya peran agama dan persaudaraan manusia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Sumber : Majelis Hukama

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy