Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Tahun Baru Hijriah 1445, Arab Saudi Ganti Kiswah Ka’bah

0 124

 Jakarta, Ibadah.co.id – Kiswah atau kain penutup Ka’bah di Masjidil Haram Makkah diganti pada 1 Muharram 1445 Hijriah. Tahun ini menjadi tahun kedua dilakukannya penggantian penutup Kakbah pada 1 Muharram.

Sebelumnya, proses penggantian biasanya dilakukan setiap 9 Zulhijjah, saat jamaah haji menjalani Wukuf di Arafah.

Setiap tahunnya kiswah Ka’bah selalu diganti dengan biaya penggantian sekira 25 juta riyal atau setara Rp100 miliar. Produksi yang digunakan juga memakai bahan paling mahal di dunia.

Sebelumnya Presidensi Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bersama Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Kiswah Ka’bah, telah memastikan kesiapan untuk tugas terhormat ini.

Wakil Sekretaris Jenderal Kompleks King Abdulaziz untuk Kiswah Kaabah Suci, Amjad bin Ayed Al Hazmi, menyatakan semua persiapan telah selesai. Proses penggantian tirai Ka’bah akan mengikuti rencana operasional khusus, untuk memastikan pelaksanaannya tepat waktu dan berkualitas.

Dia mengatakan penutup Ka’bah tersebut akan dijahit tangan oleh para ahli nasional. Ia juga menjamin tampilan paling megah dari kelongsong Ka’bah yang baru.

Selain itu, lima belas karyawan telah dilatih khusus untuk tugas ini. Direktur Departemen Pemeliharaan Kiswah Ka’bah Masjidil Haram, Fahd Al Jabiri, mengatakan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membiasakan peserta dengan proses yang ada, sekaligus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka.

“Departemen bekerja untuk mempercepat penyelesaian tugas dengan kinerja maksimal, dalam periode waktu yang sangat singkat,” ujar Al Jabri dikutip di Gulf News, Selasa (18/7/2023).

Pembuatan kiswah Ka’bah merupakan proses rumit yang melibatkan sepuluh tahap industri. Seluruh prosesnya menekankan poin penting dan kehormatan, yang terkait dengan tugas suci ini.

Prosesnya dimulai dengan desalinasi sutera, dimana suhu air yang digunakan untuk mencuci sutera diatur secara ketat. Sutera tersebut kemudian diolah dalam air yang manis, sesuai dengan spesifikasi dan standar tertentu.

Tahap kedua melibatkan penghilangan lapisan lilin pengawet “Sericin” dari sutera pada suhu tinggi. Selanjutnya, dilakukan pencelupan sutera menjadi hitam untuk bagian luar dan hijau untuk kelongsong bagian dalam. Sutra yang diwarnai ini kemudian dikeringkan.

Pada tahap selanjutnya, sampel sutera diambil untuk pengujian sebelum dan sesudah pencelupan. Tujuannya, untuk memastikan ketahanan terhadap faktor iklim dan kekuatan tarik.

Tahap keempat, dilakukan penenunan otomatis dengan menggunakan lebih dari 9.900 benang per meter sutra, oleh mesin khusus.

Tahapan berikutnya adalah pencetakan ayat-ayat Alquran dan menyulamnya dengan kabel emas dan perak ke sabuk Ka’bah. Sulaman tangan dilakukan dengan motif Islami, serta perakitan serta penjahitan gaun itu.

Tahap terakhir adalah penggantian tirai Ka’bah lama dengan yang baru, sekaligus pemasangan tirai pintu Ka’bah

Sumber : Republika

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy