Take a fresh look at your lifestyle.

Mentri Agama Rilis Asta Protas

21

Ibadah.co.id –Kementerian Agama telah merilis delapan program prioritas 2025 – 2029 yang disebut Asta Protas dengan tajuk ‘Kemenag Berdampak’. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita serta 17 program prioritas yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Menurutnya, Asta Protas ini akan menjadi landasan utama Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i. Salah satu fokus utama Asta Protas adalah penguatan kerukunan umat beragama.

“Kerukunan ini adalah tugas eksistensial Kementerian Agama karena Indonesia adalah negara yang sangat plural. Kementerian Agama bertugas untuk mengawal dan memastikan Indonesia tetap rukun,” ujar Kamaruddin Amin saat sosialisasi Asta Protas di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Program ini akan diterapkan secara masif dari pusat hingga tingkat desa.

Selain itu, konsep ekoteologi juga menjadi perhatian serius. Kementerian Agama akan menerapkan kebijakan ramah lingkungan di seluruh unit kerja, termasuk KUA dan kantor kementerian.

“Seluruh kantor Kementerian Agama harus berorientasi pada lingkungan. Kita akan melaksanakan gerakan penanaman satu juta pohon dalam satu hari setelah Lebaran,” sebutnya.

“Program ini akan melibatkan pesantren, madrasah, hingga calon pengantin yang akan didorong untuk berwakaf pohon,” sambungnya.

Di bidang pemberdayaan ekonomi umat, Kementerian Agama melihat potensi besar dalam filantropi Islam, seperti zakat dan wakaf. “Potensi zakat nasional mencapai Rp400 triliun per tahun, sementara yang terkumpul baru Rp41 triliun. Jika dikapitalisasi dengan baik, ini akan menjadi sumber penting dalam pengentasan kemiskinan,” jelasnya.

Sekjen Kemenag menambahkan, kementerian juga akan memperkuat program bimbingan perkawinan guna membangun ketahanan keluarga. “Bimbingan perkawinan sangat penting untuk memperkuat institusi keluarga. Jika keluarga kokoh, maka ketahanan nasional juga akan lebih kuat,” ungkapnya. Bimbingan ini akan mencakup pemahaman hak dan kewajiban suami-istri, literasi finansial, serta pencegahan stunting sebagai bagian dari upaya mencetak generasi emas 2045.

Terkait penyelenggaraan ibadah haji 2025, Sekjen Kemenag menanggapi pengurangan jumlah petugas haji dari 4.200 menjadi 2.100 orang. “Idealnya jumlah petugas haji tetap 4.500 orang seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, jika tetap 2.100, kita akan memaksimalkan pelatihan dan memastikan bahwa pelayanan haji tetap berjalan optimal,” tegasnya.

Di sektor pendidikan, Kementerian Agama berupaya meningkatkan status Direktorat Pesantren menjadi Direktorat Jenderal untuk memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang setara dengan institusi formal lainnya. “Dengan peningkatan status ini, kita berharap pesantren bisa lebih berdaya dan alumninya memiliki ijazah yang setara dengan pendidikan formal,” jelasnya.

Sementara itu, terkait pemanfaatan Kantor Urusan Agama (KUA), Kementerian Agama membuka peluang bagi KUA untuk digunakan sebagai penyuluhan lintas agama di berbagai daerah, seperti Bali, NTT, Papua dan Manado. “Saat ini KUA sudah bisa digunakan untuk penyuluhan berbagai agama, masih sampai di situ dan sekarang sudah berjalan. Untuk KUA tempat menikah, Sementara masih untuk Islam ya, karena tidak mudah. Karena misalnya Kristen, kan di gereja menikahnya. Ya dibiarkan berjalan seperti sekarang,” tambahnya.

Dengan implementasi Asta Protas, Kementerian Agama menargetkan terciptanya dampak positif di berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari kerukunan beragama hingga kesejahteraan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Sumber : Kemenag

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy