Ibadah.co.id – Wakil Presiden, RI KH Ma’ruf Amin, mendorong santri dan pesantren turut berkontribusi aktif menekan angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui penguatan kemandirian dan kewirausahaan. Baca Juga
“Saya harapkan dapat menciptakan kemandirian umat melalui santri, masyarakat, dan pesantren itu sendiri agar memajukan kemandirian ekonomi, sosial, dan memacu perkembangan skill teknologi dan skill pemasaran melalui pendekatan kratif, inovatif, dan strategis,” kata Wapres saat membuka Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Gelar Karya Santri Nusantara, Santri Digital Fest, di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/1/2020).
Dalam konteks inilah, menurut Wapres, tema Rakernas IPPNU “Santri Goes beyond Digital Society” dinilai tepat. Bagaimanapun kemampuan pelajar dan santri harus ditingkatkan. Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam tatanan masyarakat di segala lini meliputi antara lain ekonomi, budaya, dan sosial.
Ma’ruf ingin agar pesantren ikut mengambil celah pembiayaan mikro masyarakat yang tidak bisa diambil bank wakaf dengan bank syariah/konvensional. “Saya mengharapkan pesantren juga melahirkan produk-produk dan juga menjadi pusat pembiayaan dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat,” kata Ma’ruf.
Dia mengatakan, adanya pembiayaan Bank Wakaf Mikro saat ini baru melayani maksimal sebesar Rp 3 juta, sementara pembiayaan bank syariah atau konvensional minimal dengan Rp 25 juta.
“Karena itu saya sudah bicara dengan Pak Teten, kita harus usahakan di pesantren juga basisnya dari 4-10 juta bahkan sampai 25 juta. Sehingga pesantren mampu memberikan yang bagi mereka yang belum bankable (memenuhi persyaratan bank),” katanya.
Get real time updates directly on you device, subscribe now.