Ibadah.co.id – Hingga kini, Sumenep masih ditetapkan sebagai zona hijau korona. Tapi, lonjakan kepulangan perantau dari zona merah yang berjumlah 4.235 orang cukup mengkhawatirkan warga Kota Keris. Kondisi ini membuat para penggerak GUSDURian Sumenep untuk bergerak cepat bangun posko peduli bersama.
Posko Bersama Gusdurian Peduli Sumenep bersama Brigade Penolong 13.29 Kwarcab Sumenep dan Komunitas Berbagi Sumenep melakukan langkah pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik.
Faiqul Khair selaku ketua Posko Bersama Gusdurian Peduli Sumenep menuturkan, pendirian posko merujuk instruksi Alissa Wahid selaku Pendiri Gusdurian Nasional. Lokasinya di Graha Soemaroem Kecamatan Kota Sumenep dan dari wilayah Pabian hingga Pelabuhan Kalianget.
“Beliau memberi arahan kepada Gus Aak Abdullah Al-Kudus (Direktur Gusdurian Peduli) untuk mendirikan posko-posko di berbagai daerah merespon bencana Covid-19,” katanya.
Dijelaskan, Posko Bersama Gusdurian Peduli bersinergi dengan Brigade Penolakan 13.29 Kwarcab Sumenep, Komunitas Sumenep Berbagi, Goa Soekarno, Perihal Kopi, Tabularasa, IPNU-IPPNU Sumenep.
“Kami juga ikut serta mendata kedatangan perantau yang datang dari zona merah dan mengirim bantuan minuman dan vitamin ke pos pengamanan di perbatasan Sumenep-Pamekasan,” ulasnya.
Faiqul mengimbau warga Sumenep tidak keluar rumah atau stay at home. “Itu kalau tidak ada kepentingan mendesak. Bagi yang masih di luar kota, jangan mudik untuk menekan laju penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (RB)