MUI Ungkap Belum Dapat Permohonan Uji Halal Vaksin Covid
Ibadah.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkapkan bahwa pihaknya belum mendapatkan permohonan untuk menguji kehalalan vaksin Covid-19. Proses uji halal dianggap penting karena sebagian besar masyarakat di Indonesia adalah umat Islam. Dengan begitu, mesti dipastikan terlebih dahulu kehalalannya sebelum disebarkan di Indonesia.
Seperti dilansir kompas.com pada 17/09/20, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, hingga kini belum menerima permohonan pengujian kehalalan vaksin Covid-19 produksi China maupun Uni Emirat Arab yang rencananya akan diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu ditegaskan baik oleh Penanggung Jawab Dewan Halal Nasional (DHN) MUI Anwar Abbas maupun Wakil Sekretaris DHN MUI Nadjamuddin Ramly.
Menurut Ramly, hingga kini pihaknya belum menerima surat pengajuan baik yang dilayangkan oleh PT Biofarma maupun Kementerian BUMN.
“Olehnya, DHN MUI menyayangkan pernyataan Erick Thohir jika dia telah menjamin kehalalan kedua jenis vaksin tersebut. DHN MUI telah lama menunggu dan menanti kapa PT Biofarma dapat mengantar senyawa vaksin tersebut ke DHN MUI,” kata Nadjamuddin, Rabu (16/9/2020), seperti dilansir dari Antara.
Ia menegaskan, uji kehalalan merupakan hal yang penting, mengingat mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat islam.
Menurut dia, umat islam berkeyakinan bahwa apapun yang masuk ke dalam tubuhnya harus dipastikan aspek kehalalannya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, pihaknya berencana mengaja MUI ke China untuk melihat proses produksi vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
“Kita juga pastikan vaksin ini halal dan juga standar kita, karena itu kita kirimkan BPOM ke UAE dan Insya Allah ke China bersama MUI Oktober ini,” ujar Erick dalam webinar, Selasa (15/9/2020).
Diketahui, Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Saat ini, Sinovac tengah melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki.
Selain dengan Sinovac, Indonesia juga menjalin kerja sama terkait vaksin Covid-19 dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE), G42. Untuk G42, melakukan uji klinis sendiri di UEA.
Indonesia telah mengirim tim ke UEA untuk memantau uji klinis tersebut.
Jika proses uji klinis itu berjalan mulus, ditargetkan di awal 2021 sudah bisa dilakukan imunisasi massal bagi masyarakat Indonesia. (RB)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.