Take a fresh look at your lifestyle.

Indonesia Belum Dapat Izin Umrah Hingga Kini

80

Ibadah.co.id – Indonesia belum mendapatkan izin untuk menunaikan ibadah umrah hingga kini. Meski begitu, Indonesia terus berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi. Selain itu Indonesia juga sudah menyiapkan protokol ketat jika nanti Indonesia sudah diizinkan berangkat umrah.

Seperti dilansir republika.id pada 19/10/20, Pemerintah Arab Saudi mulai membuka penyelenggaraan umrah tahap kedua, kemarin. Pada tahap ini jumlah jamaah umrah yang memasuki Masjidil Haram di Makkah mencapai 15 ribu orang per hari.

Otoritas setempat juga mengizinkan sebanyak 40 ribu orang jamaah beribadah di dalam kompleks suci itu. Namun, jamaah nonumrah tersebut tidak diperkenankan melakukan ibadah di mataf atau kawasan terbuka di tengah Masjidil Haram.

Umrah tahap kedua dimulai sejak Ahad (18/10) dini hari waktu setempat. Seperti dilansir kantor berita Saudi Press Agency, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan, pelaksanaan umrah kali ini diikuti lebih banyak peserta daripada fase pertama. Sekitar 75 persen daya tampung Masjidil Haram dapat diisi jamaah umrah dan nonumrah yang merupakan warga Arab Saudi dan ekspatriat.

Kerajaan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sebagaimana penyelenggaraan umrah pada tahap sebelumnya. Setiap kelompok jamaah umrah terdiri atas 20 atau 25 orang. Setiap grup akan didampingi petugas kesehatan dan tim medis.

Sebelum mendekati Masjidil Haram, jamaah terlebih dahulu transit di sejumlah titik yang sudah ditentukan. Untuk selanjutnya, mereka secara berangsur-angsur diberangkatkan ke masjid tersebut dengan menggunakan bus yang telah disediakan.

Setiap orang memiliki durasi maksimal tiga jam untuk menyelesaikan ibadah umrah. Jamaah hanya diberi waktu paling lama 15 menit untuk melakukan tawaf sebelum berganti dengan rombongan lain. Kegiatan mengelilingi Ka’bah dilakukan di luar batas sementara yang telah dipasang di sekitar bangunan suci tersebut.

Pada tahap kedua ini Kerajaan tidak hanya membuka Masjidil Haram untuk ibadah. Beberapa titik di kawasan Masjid Nabawi, Madinah, juga dibuka untuk umum. Jamaah diperbolehkan untuk melaksanakan shalat dan berdoa di dalam masjid itu, termasuk area ar-Raudah.

Selain itu, peziarah juga diizinkan untuk mendekati makam Nabi Muhammad SAW. Bagaimanapun, setiap orang diharuskan untuk selalu mengikuti protokol demi mencegah penularan Covid-19.

Pada 4 Oktober 2020, Arab Saudi membuka penyelenggaraan umrah untuk pertama kalinya setelah enam bulan absen karena sebaran virus Covid-19 di negara tersebut. Pada tahap pertama Kerajaan mengizinkan maksimal 6.000 orang jamaah per hari untuk memasuki Tanah Suci. Mereka seluruhnya berasal dari kalangan penduduk lokal dan ekspatriat.

Fase ketiga umrah dilaksanakan pada 1 November 2020 dengan kuota sebanyak 20 ribu orang. Jamaah mancanegara akan mulai diizinkan berumrah pada fase ketiga.

Bersiap

Fase ketiga umrah dilaksanakan pada 1 November 2020 dengan kuota sebanyak 20 ribu orang. Jamaah mancanegara mulai diizinkan berziarah ke Tanah Suci pada fase ketiga. Meskipun hingga saat ini Indonesia belum mendapatkan kepastian dari Kerajaan Arab Saudi, pemerintah terus mempersiapkan berbagai hal untuk penyelenggaraan umrah dan haji pada masa pandemi.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arfi Hatim mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan unsur-unsur terkait. Dengan begitu, Kemenag akan siap bila sewaktu-waktu Arab Saudi mengizinkan jamaah umrah dan haji asal Indonesia.

“Antisipasi bila Indonesia termasuk negara yang diperbolehkan memberangkatkan jamaah umrah,” ujar Arfi saat dihubungi Republika, Ahad (18/10). Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusup Singka mengatakan, pihaknya sudah selesai membahas pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 bagi para petugas serta jamaah haji dan umrah. Untuk sosialisasi pedoman tersebut, Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pengelola program kesehatan haji di seluruh provinsi. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] Ketua MPR Syarief Hasan menyebut pesantren sebagai contoh kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seperti diketahui santri berasal dari beragam daerah dan masih tetap harmonis menjalani […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy