Take a fresh look at your lifestyle.

A Muntaha Afandie, Mahasiswa Berprestasi Asal Indramayu Raih Doktor Linguistik Arab di Tunisia

0 79

Ibadah.co.id Melalui disertasi yang membedah tentang kebahasaan Ibn Arabi, A Muntaha Afandie meraih gelar doktor di Ecole Doctorale, Faculté des Lettres, des Arts et des Humanités,Université de la Manouba, Tunisia, pada Jumat, 5 Januari 2024.

A Muntaha Afandie disebut-sebut sebagai mahasiswa Indonesia pertama yang berhasil lulus di program konsentrasi linguistik dengan predikat summa cumlaude setelah mengikuti ujian terbuka Promosi Doktor.

Disertasi dengan judul al-Isti’araat al-Tashawwuriyyah fi Kutub al-Tashawwuf: A’maal Ibn ‘Arabi Namuzajan (Metafora Konseptual dalam Kitab-kitab Tasawuf: Karya-Karya ‘Ibn ’Arabi sebagai Model).

Ia mengatakan, tujuan dari disertasinya adalah bagaimana membaca tasawuf falsafi Ibn Arabi dengan penelitian filsafat bahasa (metafora konseptual). “Karena masih jarang yang mengkaji Ibn Arabi dengan pendekatan kebahasaan, dibandingkan dengan kajian filsafat.” Tegas Muntaha yang akrab disapa Gus Mun.

Muntaha berhasil mempertahankan disertasinya di depan para penguji; Prof Lazhar Zanned (promotor, Université de la Manouba), Chokri Saadi (ketua sidang, Université de Tunis), Mohammed Bettaieb (penilai I/ penguji I, Université de la Manouba), Mohamed Salah Bouomrani (penilai II/ penguji II, Institut Supérieur des Etudes Appliquées en Humanités de Gafsa), dan Narjes Badis (penguji III, Université de Tunis-El Manar).

Prof. Zanned, pembimbingnya menuturkan bahwa Muntaha adalah mahasiswa yang berani (thālib al-sujā’), karena teori linguistik itu sangat berat untuk dikuasai. Akan tetapi, Muntaha berhasil menyelesaikan penelitiannya dalam kurun waktu 3 tahun.

Sejak awal bertemu, kata Prof. Zanned, memang sudah terlihat semangat dan kerja keras dari pribadi Muntaha untuk mengambil jurusan linguistik yang sangat sulit dan kerap menjadi momok mahasiswa.

Muntaha telah membuka dua pintu dalam teori linguistik dan satu pintu dalam teori tashawwuf, jadi harus bertanggung jawab untuk mengembangkannya. “selesai doktoral bukanlah akhir, akan tetapi kamu baru memulai dan harus mengembangkannya.” Ujar Prof. Zanned.

Prof. Narjess Badis, Penguji III juga mengatakan Muntaha sebentar lagi akan menjadi Duta, baik itu duta dalam Linguistik Arab, Duta Universitas Manouba dan Duta Tunisia. “Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.” Tuturnya.

Muntaha sangat berterimakasih dan akan melaksanakan nasehat-nasehat tersebut. Setelah kembali ke tanah air, ia akan berkomitmen untuk mengamalkan ilmu yang telah ia peroleh dan mengembangkan keilmuan yang digelutinya.

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy