Ayatollah Khamenei Siaga Perang pada Virus Corona
Ibadah.co.id-Pimpinan tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menerbitkan surat resmi Kepala Staf umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Bagehri untuk berperan melawan virus corona atau COVID19.
Menurutnya, pangkalan militer siap siaga dan bekerja sama dengan tim medis kesehatan negara untuk berperan terhadap virus dari Wuhan Cina yang merambat ke berbagai negara.
Angkatan bersenjata Iran harus segara mendirikan pangkalan medis di sektor militer pada setiap daerah. Hal ini untuk antisipasi jikalau ada wisatawan masuk atau militer itu sendiri terjangkit virus corona.
Berdasarkan data terbaru yang diterbitkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University tercatat sudah 11.364 warga Iran positif corona dan 514 meninggal dunia akibat virus itu. Hal itu membuktikan Iran termasuk negara nomor 3 paling banyak terjangkit virus corona.
Maka, pimpinan revolusi Iran mengeluarkan surat resmi yang dikutip di lama Viva melalui akun twitter resmi Iran pada tanggal 14 Maret 2020, sebagaimana di bawah ini:
“Kepada Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Bagheri:
Dengan penghargaan atas jasa Angkatan Bersenjata dalam perang melawan Corona dan kebutuhan untuk melanjutkan dan memperluas layanan ini, layanan ini harus diatur ke dalam Pangkalan Medis Angkatan Bersenjata harus mendirikan pusat medis, bekerja untuk mencegah penyebaran penyakit ini menggunakan metode yang diperlukan & membagi tugas di antara sektor-sektor di Angkatan Bersenjata. Pangkalan ini harus bekerja dalam koordinasi penuh dengan pemerintah dan Kementerian Kesehatan.
Karena ada beberapa bukti bahwa ini mungkin Biological Attack , pendirian Pangkalan ini di Angkatan Bersenjata karena menghadapi corona juga dapat dianggap sebagai latihan pertahanan biologis dan menambah kedaulatan dan kekuatan nasional kita.”
Menurut Ayatollah Khamenei, virus corona bukan semacam virus biasa, namun virus biologis yang disebarkan oleh negara tertentu untuk membunuh Iran pelan-perlahan. (HN/Kontributor)