Buka Rakornas Zakat 2019, Wakil Presiden Jusuf Kalla Dorong Bekerjasama dengan Lembaga Zakat Luar Negeri
Ibadah.co.id –Pada kesemapatan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Zakat 2019 di Solo, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong kepada lembaga zakat yang ada di Indonesia untuk bisa bekerjasama dengan lembaga zakat luar negeri. Terlebih Timur Tengah.
“Banyak lembaga zakat dari luar negeri yang membantu masjid yang uangnya dari zakat. Zakat itu tidak ada batas negara, bisa dilakukan kerjasama dalam bentuk pendistribusian zakat,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara Rakornas tersebut, Solo, (04/03).
Hadir mendampingi Wapres, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Baznas Bambang Sudibyo, Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.
Bila bicara zakat, menurut Wapres, dalam agama Islam merupakan salah atau rukun yang kalau tidak dilaksanakan maka hukumnya dosa.
“Ini untuk memberikan pemahaman bahwa ini ibadah yang harus dipenuhi bagi yang mampu,” kata Wapres.
Wapres mengapresiasi peningkatan pengumpulan zakat setiap tahunnya meski masih lebih kecil dari pajak. Menurutnya, pajak dan zakat tidak bisa dibandingkan apalagi mau disamakan.
“Ini sangat terkait dengan ibadah, terlebih ada sanksi bila tidak membayar zakat,” ucap Wapres .
Menurutnya, selain bagaimana pengumpulan zakat, yang perlu ditegakkan Baznas adalah kepercayan masyarakat.
“Perlu untuk menaikkan zakat dan masyarakat perlu tahu pemanfaatan zakat tersebut untuk apa, bila sudah percaya, orang akan bayar zakat melalui Baznas,” tandasnya.
Saat ini menurut Wapres, yang kurang adalah jumlah muzzaki atau pelaku zakat, sementara penerima zakat atau yang mustahik banyak. “Kalau mau meningkatkan zakat, kita dorong penambahan muzakki,” ujarnya.
“Maka dalam rakornas zakat ini, bagaimana rakyat senang membayar zakat, tidak birokratis,” harap Wapres.
Wapres berharap, pada rakornas zakat ini dihasilkan pembicaraan produktif, di antaranya bagaimana masyarakat membayar zakat dan tidak memaksa, serta bagaimana membawa produk maslahat khususnya bagi mustahik.
Dalam kesempatan yang sama, Menag Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan pentingnya lembaga-lembaga pengelola zakat memiliki tanggung jawab yang tinggi agar kepercayaan umat ini tidak hilang tapi membesar.
“Ini tantangan bagi kita, sehingga lalu kemudian zakat betul-betul mengentaskan kemiskinan dan dirasakan manfaatnya khususnya bagi delapan penerima zakat yang memang berhak menerima zakat tersebut,” ujarnya. (Ed.AS/Siaran Pers)