Take a fresh look at your lifestyle.

18 Santri Pesantren di Indramayu Positif Covid-19

131

Ibadah.co.id – 18 santri salah satu pesantren di Indramayu dinyatakan positif Covid-19. Dari pihak pengajar terdapat dua orang yang dinyatakan positif. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KBM) ditiadakan terlebih dahulu.

Seperti dilansir republika.co.id pada 25/11/20, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di salah satu pesantren di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, dihentikan sementara. Hal itu menyusul ditemukannya 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pesantren tersebut.

“Aktivitas KBM di pesantren dihentikan sementara,’’ ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Selasa (24/11).

Dari 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pesantren itu, sebanyak 18 orang di antaranya merupakan santri/pelajar. Sedangkan sisanya berstatus ibu rumah tangga dan wiraswasta.

Puluhan pasien positif itu saat ini menjalani isolasi mandiri di pesantren. Pihak satgas sudah meminta agar para pasien positif itu dipisahkan dari penghuni pesantren lainnya yang tidak terpapar virus tersebut.

“Kami terus memantau kondisi kesehatan ke-20 pasien itu,’’ ujar dia.

Jika tempat isolasi pasien di RSUD MIS Krangkeng siap digunakan, lanjut Deden, maka mereka akan dibawa ke tempat tersebut. Saat ini, persiapan penggunaan RSUD MIS Krangkeng sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 terus dilakukan.

Selain itu, lanjut Deden, pihaknya juga sudah meminta kepada camat Bongas selaku satgas kecamatan, untuk melakukan penyemprotan desinfektan di pesantren tersebut.

Kami juga memberikan bantaun sembako dan vitamin,’’ tutur Deden.

Deden menjelaskan, klaster pondok pesantren itu merupakan kontak erat dari pasien positif sebelumnya, yang telah meninggal dunia pada 8 November 2020. Almarhum merupakan salah satu tokoh agama di pesantren tersebut.

Saat pasien meninggal, hasil pemeriksaan swab-nya belum keluar sehingga status pasien belum diketahui secara pasti. Meski demikian, petugas RSUD Indramayu tetap melakukan pemulasaran jenazah sesuai protokol Covid-19. Walau setuju, namun warga meminta agar jenazah dibawa ke pesantren dulu untuk disolatkan.

“Jadi tidak langsung ke pemakaman. Jenazah kemudian disholatkan di depan mobil (ambulance). Hal itu dilakukan karena mereka ingin menghormati tokoh agama tersebut,’’ tutur Deden.

Deden menambahkan, saat ini pihaknya telah meminta agar satgas kecamatan untuk lebih siaga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pesantren tersebut. Petugas satgas diminta disiagakan di bagian depan untuk melakukan pengukuran suhu tubuh, dan memastikan penggunaan masker serta mencuci tangan.

Hal senada diungkapkan Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono. Dia mengatakan, pembatasan ketat diberlakukan di sana. Interaksi dari luar dan internal pesantren itu untuk sementara dibatasi, termasuk antarsantri. Santri yang positif Covid-19 ditempatkan terpisah untuk isolasi mandiri.

“Tenaga kesehatan kita siagakan di sana melakukan pendampingan dan pemantauan,’’ tandas Bambang. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

1 Comment
  1. […] sedang menghadapi peningkatan penyebaran virus Covid-19 adalah salah satu pesantren di Kabupaten Indramayu. Hal ini tentu mesti menjadi perhatian serius baik dari pemerintah pusat, daerah, hingga pengusu […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy