Ibadah.co.id-Kasus kekerasan agama di India yang memicu pertumpahan darah. Hal tersebut, memunculkan opini-opini serta tindakan dari umat muslim di seluruh dunia, termasuk di dalamnya Iran dan badan internasional. Kekerasan agama hindu bertindak secara otoriter, sehingga mendeskriminasi agama minoritas seperti Islam.
Dalam hal ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis (5/3), mendesak India untuk menghentikan kekerasan pada umat muslim minoritas.
Kerusuhan dan pertikaian di laut Timur Delhi pada pemrotesan terhadap kebijakan undang-undang kewarganegaraan yang kontroversional, serta menewaskan sekitaran 47 nyawa dan membakar massal toko dan rumah di lingkungan umat muslim.
“Hati umat Islam di seluruh dunia berduka atas pembantaian umat Islam di India,” kata Khamenei di Twitter, dilansir di Minanews.
Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, menyatakan keprihatinan terhadap muslim India dan mendesak pemerintah India untuk menghentikan pertikaian antara agama tidak terulang kembali dan lebih banyak korban berjatuhan.
Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA) yang disahkan bulan Desember lalu dan menjadi pemicu pertikaian antar agama, dikritik keras oleh badan-badan Internasional. UNHCR telah melakukan permohonan kepada Mahkama Agun India, menjadi pihak kasus yang menentang kasus tersebut.(HN/Kontributor)