Ibadah.co.id-Sebanyak 129 pelajar agama Islam Indonesia di Kairo tertahan pulang ke Indonesia disebabkan mewabahnya covid-19 sehingga mengakibatkan penutupan bandara komersial penumpang internasional sejak 19 Maret 2020 di Kairo.
Mereka mayoritas adalah peserta kursus atau pelatihan, baik Bahasa Arab atau belajar Agama Islam yang telah menyelesaikan program belajar sejak awal Mei 2020. Melalui kerja sama dan koordinasi antara KBRI Cairo, pemerintah Mesir, dan Air Cairo maka sebanyak 129 WNI berhasil difasilitasi pulang ke tanah air Indonesia pada 21 Mei 2020.
“KBRI Kairo telah berkoordinasi dengan pusat, pemerintah Mesir, dan Air Cairo untuk persiapan repatriasi tersebut. Repatriasi Tahap II ini berbeda dengan repatriasi sebelumnya, yaitu kali ini dengan menyewa pesawat Air Cairo,” jelas Dubes RI Kairo Helmy Fauzy seperti dikutip dari siaran pres, Jumat (22/05).
Adapun perincian pelajar WNI Kairo tersebut yang direpatriasi terdiri dari 108 siswa sekolah AL-Irsyad Purwokerto yang telah menyelesaikan kursus dan pelatihan bahasa Arab. Sisanya sebagai pelatihan dakwah dan WNI yang berkunjung ke Kairo.
Repitriasi tahap II menggunakan pesawat dari Kairo dengan skema chartered flight atau sewa pesawat. Artinya, pesawat itu akan kembali ke Kairo tanpa penumpang atau kosong. Biaya pesawat dibebankan kepada para penumpang repatriasi. Pesawat dijadwalkan berangkat pada tanggal 21 Mei 2020 pukul 07.30 pagi waktu setempat dan tiba di Jakarta tanggal 22 Mei 2020 pukul 03.00 WIB dini hari.
Seluruh peserta Repitriasi tahap II diminta melakukan protokol kesehatan pencegahan covid-19 sebagai syarat kembali ke Indonesia. Untuk kelancaran transportasi ke masing-masing daerah, peserta repitriasi tahap II dibekali surat keterangan dari KBRI Cairo. (HN/Kontributor)