Jakarta, Ibadah.co.id – Pertemuan Tidak Resmi para Menteri Agama Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) ke-20 berlangsung di Singapura, Kamis (16/11/2023). Pertemuan ini dibuka oleh Menteri Bertanggungjawab Ehwal Masyarakat Islam Singapura Masagos Zulkifli.
Hadir, Menteri Agama Brunei Darussalam, Menteri Agama Malaysia, dan Wakil Menteri Agama Indonesia Saiful Rahmat Dasuki. Hadir juga, Menteri Urusan Islam dari negara observer, Kamboja.
MABIMS ke-20 meluncurkan buku Tafsir Ilmi bertajuk “Air dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains”. “Para Menteri dan wakil Menteri turut menyaksikan peluncuran buku Tafsir Ilmi yang dihasilkan bersama setiap negara anggota MABIMS, yang bertujuan mengajak masyarakat mengagungkan Al-Quran sebagai sumber petunjuk dan inspirasi kemajuan bagi umat dan peradaban manusia,” terang Kepala Biro Hukum Setjen Kemenag Ahmad Bahiej di Singapura.
Dikatakan Bahiej, buku ini merupakan salah satu bentuk tafsir ayat kauniah yang menyajikan penafsiran ayat-ayat tentang air berdasarkan pandangan mufasir, analisis bahasa, pandangan saintis, serta bukti-bukti atau temuan ilmiah.
“Di dalamnya dibahas isu global tentang pengelolaan air bersih dalam perspektif etis Islam, ketersediaan air bersih, persoalan kekeringan, krisis air, serta solusi Islam dalam mengantisipasi krisis air. Setiap penafsiran tetap diusahakan berdasarkan pada fakta ilmiah yang baku dan tentunya akan tetap berkembang,” terangnya.
Menurutnya, Tafsir Ilmi juga menjadi salah satu bukti keselarasan informasi Al-Qur’an dengan penemuan ilmiah dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam Islam, agama dan sains berjalan beriringan, tidak berbenturan.
“Kerja sama antara negara-negara serumpun dalam kajian Al-Quran perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan agar Al-Qur’an tetap menjadi sumber petunjuk dan inspirasi kemajuan umat dan peradaban dunia,” sebutnya.
Dalam MABIMS, kata Bahiej, para menteri juga memperbincangkan perkembangan terkini masyarakat Islam di negara-negara rantau serumpun, khususnya terhadap kemajuan program kerja sama Fokus Strategik yang dijalankan di setiap negara di bawah Rancangan Strategik MABIMS 2021-2025. Musyawarah MABIMS juga turut memperbarui komitmen untuk mengukuhkan lagi kerja sama dalam merealisasikan program sinergis antara anggota-anggota MABIMS, termasuk dalam perkembangan platform digital.
“MABIMS ke-20 juga menyepakati kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait Sertifikasi Halal tingkat negara-negara anggota. Ini mencerminkan adanya kesepahaman dan ikatan yang erat, khususnya dalam bidang pembangunan ekosistem dan industri halal di antara negara-negara anggota MABIMS,” paparnya.
“Termasuk pertukaran maklumat dan kepakaran dalam bidang sertifikasi halal, serta pertukaran kajian aspek syariah, sains, dan teknikal. Pertemuan MABIMS selanjutnya yang ke-21 dijadwalkan pada 2025 di Malaysia,” tandasnya.
Hadir sebagai delegasi Indonesia di antaranya Rohmat Mulyana, Ahmad Zayadi, Muchlis M Hanafi, Chuzaimi dan Khoirul Huda Basyir.
Sumber : Kemenag