Menjejak Gaya Penulisan Khat di Pusat Kaligrafi Madinah
Ibadah.co.id –Darul Qalam Lil Khat Al Arabi, sebuah museum yang menjadi pusat perkembangan khat Arab merupakan salah satu tempat yang patut dikunjungi ketika berada di Madinah.
Di tempat yang kelola oleh Kementerian Pendidikan Arab Saudi ini para pengunjung dapat menjejak perkembangan gaya penulisan kaligrafi beserta tokoh yang berada di balik gaya penulisan tersebut.
Seperti saat Tim Media Center Haji (MCH) berkunjung beberapa waktu yang lalu bersama Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi, Prof Oman Faturrahman beberapa waktu yang lalu.
“Di Darul Qalam, Markaz Al Qalam lil Khat Al Arabi ini kita bisa melihat beberapa jenis khat berikut kalamnya. Contoh kalam seperti yang kita lihat di sini adalah yang dipergunakan untuk menulis Alquran,” tuturnya.
Oman mengisahkan bahwa di dalam sejarah perkembangan Islam, Alquran yg pertama kali di masa Nabi dan di masa para sahabat ditulis dengan khat Hijazi. Ia mengatakan bahwa saat itu khat Hijazi hanya diperuntukkan bagi orang-orang Arab saja.
“Kemudian Alquran berkembang ke wilayah-wilayah yang azami, wilayah-wilayah yang bukan Arab,” ujarnya.
Sehingga dalam perkembangan selanjutnya, khat Hijazi dilengkapi dengan syakal, titik dan seterusnya.
“Tapi yang penting kita ketahui adalah khat-khat itu dari Hijazi kemudian berkembang ke Naskhi ke Tsulusi ke Diwani ke Riq’i dan seterusnya itu merupakan pengetahuan yang penting sekali untuk kita ketahui,” kata Oman.
Guru Besar Filologi UIN Jakarta ini menuturkan bahwa dalam sejarah kodifikasi Alquran berdasar hasil penelitian, mushaf paling paling tua diketahui ditulis di atas perkamen kulit kambing yang berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW sekitar tahun 658-645M. Namun sejumlah mushaf tersebut saat ini tersimpan di beberapa negara Eropa.
“Tapi kita bisa tahu bahwa khat yang digunakan di dalam Mushaf tertua di masa sahabat itu kulit kambingnya berasal dari masa Nabi dan ditulis menggunakan khat Hijazi, terdiri dari penggalan Surat Al Kahfi, Maryam, sampai ke Surat Toha,” ujarnya
“Sebagai umat muslim, kita perlu merawat khazanah termasuk mushaf-mushaf Alquran ini untuk pengetahuan kita bersama tentang sejarah kodifikasi Alquran,” pungkasnya.
Selain menampilkan, perkembangan khat di Arab Saudi, museum ini juga menampilkan aneka perkakas yang dihiasi ornament kaligrafi, berbagai peralatan publikasi kuno juga terdapat kelas pelatihan penulisan kaligrafi. (RB/kemenag.go.id)
[…] – Jakarta diproyeksikan sebagai pusat seni kaligraif Islam di Indonesi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Islamic Art Exhibition, M. Arif Syukur. Hal […]
[…] – Jakarta diproyeksikan sebagai pusat seni kaligraif Islam di Indonesi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Islamic Art Exhibition, M. Arif Syukur. Hal […]