Menag Lukman Hakim: Moderasi Beragama adalah Jantung Kementerian Agama
Ibadah.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memimpin rapat Pokja Moderasi Beragama menyatakan bahwa moderasi beragama merupakan jantung dari Kementerian Agama.
“Rapat Pokja Moderasi Beragama ini sangat penting dan strategis karena isu yang dikaji dan pada akhirnya dirumuskan hakikatnya adalah jantung dari Kementerian Agama,” ujar Menag mengawali Rapat Pokja Moderasi Beragama di kawasan Menteng, Cikini, Jakarta, Senin (08/07).
Menurut Menag, harus ada pemahaman yang sama di antara peserta Rapat Pokja Moderasi Beragama. Misalnya, bagaimana cara memaknai dan menjalankan esensi agama agar tetap terpelihara secara moderat.
“Sebab yang berhimpun dalam Rapat Pokja Moderasi Beragama di sini adalah yang bertangungjawab terhadap program yang akan diluncurkan. Yang harus kita lakukan di Kemenag bagaimana cara agar warga kita yang agamis tidak memiliki paham yang justru bertolak belakang dari esensi agama itu sendiri,” kata Menag.
Masuk RPJMN 2020-2024
Moderasi Beragama sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Menag meminta seluruh satuan kerja di Kemenag untuk memiliki pemahaman yang sama.
“Di RPJMN nanti tentu Kemenag akan menjadi rujukan bagi semua Kementerian dan lembaga. Kita harus mempunyai pemahaman serta program yang baik karena kita akan dicontoh. Kita juga akan menjadi rujukan bagi organisasi keagamaan dan begitu juga media akan melihat kita,” kata Menag.
“Sekali lagi saya tegaskan pertemuan sekarang ini sangat penting pertama evaluasi Moderasi Beragama yang sudah kita jalankan kemudian masuknya Moderasi Beragama dalam RPJMN yang menuntut kita memiliki program lebih jelas dan fokus,” tutur Menag.
Dalam waktu dekat, Kemenag akan meluncurkan buku saku dan buku induk yang berisi panduan Moderasi Beragama. Tujuannya, agar program ini dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.enting
Pentingnya Paham Moderasi Beragama
Dalam rapat tersebut, sejumlah peserta memaparkan program-program penguatan moderasi beragama. Di antaranya dialog antar umat beragama, penguatan Moderasi Beragama di kalangan pelajar, perlakuan rumah ibadah dan program lainnya.
Menurut Menag moderasi beragama saat ini menjadi penting karena ada kecenderungan di tengah tajamnya persaingan hidup sehingga agama yang mestinya menyatukan itu diperalat sebagai alat untuk berkompetisi.
Tidak ada bangsa di dunia yang memiliki pemahaman keagamaan seperti kita. Kalau cara pemahaman agama tidak sebagaimana esensi agama itu sendiri bahayanya sangat luar biasa bagi Indonesia,” tutur Menag.
Usai memimpin rapat Pokja Moderasi Beragama, Menag bertolak ke Istana Bogor untuk mengikuti rapat bersama Presiden dan sejumah menteri. (ed.AS/ibadah.co.id/kemenag)