Buat Mushala di Halte, Transjakarta Libatkan Universitas NU
Ibadah.co.id – Sebagai salah satu sarana di halte, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) ikut melibatkan Universitas Nahdlatul Ulama. Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT TransJakarta Achmad Izzul Waro mengatakan pihaknya tak ingin menjadikan halte sebagai fasilitas transportasi semata, melainkan tempat ibadah juga.
Seperti dilansir republika.co.id pada 2/4/21, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggandeng Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan UNU Yogyakarta merancang mushala di seluruh halte miliknya.
“Kami berkolaborasi bersama banyak pihak terkait, salah satunya dengan teman-teman dari UNU dan Unusia guna memastikan halte-halte yang kita bangun ini tidak hanya berfungsi sebagai pelayanan mobilitas warga saja, tetapi bisa menjadi satu bentuk layanan fasilitas ibadah di dalamnya,” kata Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT TransJakarta Achmad Izzul Waro, Kamis (1/4).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama itu disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj di Kantor PBNU Jakarta. Izzul mengatakan kerja sama ini sejalan dengan tujuan Pemprov DKI Jakarta mengembangkan serta merevitalisasi prasarana agar memberikan pelayanan maksimal, salah satunya fasilitas mushala di halte-halte Transjakarta.
Hal ini tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 29 tentang Penciptaan Layanan Transportasi Terintegrasi Melalui Jaklingko. Ada pun dalam rencana aksinya, Transjakarta diharapkan bisa berkolaborasi dengan universitas tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga universitas di seluruh Indonesia.
Dengan adanya kerja sama ini, UNU Yogyakarta dan Unusia akan ikut membantu Transjakarta memberikan masukan serta penelitian terkait desain mushala. Dalam hal ini, semua mushala di seluruh halte Transjakarta akan dirancang dengan nuansa kultural yang disesuaikan dengan konteks wilayah halte tersebut berada.
“Inisiatif ini kami namakan tajjali yang artinya manifestasi makna Islam ke ruang publik. Semoga menjadi inisiatif yang dapat berjalan dan dijalankan bersama oleh Pemprov, Transjakarta, UNU, beserta PBNU secara umum,” kata dia.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Mochammad Maksum Mahfoedz berharap kerja sama ini, selain bisa meningkatkan fasilitas mushala di halte, juga bisa meningkatkan kualitas pendidikan dari mahasiswa di Unusia. “Tentu perlu pemetaan seksama untuk kemudian bisa melakukan perancangan pelayanan sosial, layanan sosial serta desain memadai,” kata dia. Saat ini, sebanyak 24 halte di 10 koridor utama Transjakarta sudah dilengkapi dengan mushala. Ke depannya, fasilitas ini akan terus dikembangkan di halte-halte lainnya sehingga pelanggan yang masih dalam perjalanan bisa tetap melaksanakan ibadah bersama Transjakarta. (RB)