Take a fresh look at your lifestyle.

Kemenag Adakan Program Pengembangan Pertanian Berbasis Pesantren

126

Ibadah.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Pendidikan Islam pengembangan pertanian berbasis pesantren. Program ini bekerja sama dengan beberapa lembaga terkait. Pesantren dianggap memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan pertanian.

Seperti dilansir kemenag.go.id pada 18/10/20, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag bersama Badan Ketahanan Pangan Kementan, dan Intani (Insan Tani dan Nelayan Indonesia) menjalin sinergi dalam pengembangan pertanian di pesantren. Sinergi ini ditandai dengan rilis program korporasi petani.

Program yang langsung disupervisi oleh Wapres KH Ma’ruf Amin ini mengangkat tema “Akselarasi Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren”. Dalam kesempatan itu, dilakukan penanaman padi seluas 1000 Ha di Pesantren Pemberdayaan Al Muhtadin Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (17/10).

Hadir, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Waryono Abdul Ghafur, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Kementan Yazid Taufik,  dan Ketua INTANI Guntur Subagja. Hadir juga perwakilan dari Pupuk Kujang.

Intani adalah organisasi masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan kemandirian pertanian Indonesia. Anggotanya terdiri dari petani, pengusaha, akademisi, dan masyarakat yang peduli terhadap petani dan pertanian Indonesia.

Ketua INTANI yang juga asisten staff ahli Wapres Guntur mengatakan, acara ini merupakan program kolaborasi membangun kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. Program ini melibatkan banyak stakeholders di bidang pertanian. “Ini adalah program kolaborasi kami dalam meningkatkan perekonomian petani,” ujar Guntur.

Guntur menilai,  inisiasi kolaborasi ini sangat tepat dilakukan di pesantren. Sebab, pesantren  memiliki potensi sumber daya manusia (ustaz dan santri) dan sumberdaya alam berupa lahan yang sangat besar untuk diberdayakan. “Potensi sumber daya pesantren ini patut diberdayakan, maka kami ada untuk berkolaborasi,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Direktur PD Pontren Waryono. Menurutnya,  pesantren secara umum memang tidak terpisahkan dengan pertanian. Sebab, dahulu kyai-kyai memiliki lahan persawahan yang luas dan yang menggarap santrinya. “Dulu itu kyai-kyai punya sawah yang luas dan santrinya yang menggarapnya,” tutur Waryono.

“Kami masih mendiskusikan untuk lokasi pengembangan pertanian pesantren lainnya. Ada sejumlah lokasi yang direncanakan, antara lain Indramayu, Cirebon, dan Banten. Program ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Santri 2020,” sambungnya. Kepala Pusat Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yazid Taufik menambahkan bahwa pesantren adalah bagian dari sentra ketahanan pangan nasional sehingga  perlu dimaksimalkan potensinya. “Pesantren kan bagian dari pusat ketahanan pangan juga. Ini penting untuk diperhatikan,”  tandasnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

2 Comments
  1. […] – Kementerian Agama (Kemenag) melalui melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Muhammad Ali Ramdhani […]

  2. […] di kalangan awam, tetapi juga beredar dalam lingkup sipil dan aparatur negara. Baru-baru ini, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan bahwa paham radikal justru masif disebarkan oleh para agen berpenampilan […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy