Ibadah.co.id – Kementerian Agama menggelar Expo Kaleideskop Capaian Kinerja Kemenag 2022 menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kemenag 2023. Gelaran expo ini diiniasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang menampilkan beragam program unggulan dan produk inovasi.
Seremony Expo Kaleideskop Capaian Kinerja Kemenag 2022 ini dibuka Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut. Hadir mendampingi, Wakil Penasihat DWP Hj Halimah Zainut Tauhid, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno, dan Ketua DWP Kementrian Agama, Hj Farikhah Nizar Ali beserta jajaran pengurus.
Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno mengaku bangga bisa hadir dan menyaksikan pembukaan ekspo capaian kinerja dari seluruh direktorat yang ada di Kementerian Agama.
Ia menambahkan ekspo capaian kinerja ini menampilkan berbagai prestasi dan capaian keberhasilan kinerja dari setiap direktorat, mulai dari Direktorat Pendidikan Islam, Direktorat Pondok Pesantren, Direktorat Haji dan Umrah, Direktorat Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Buddha, dan Khonghucu, Balitbang dan Diklat, serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Dengan bangga saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada seluruh direktorat dan stakeholders yang telah menjalankan seluruh rangkaian program kerjanya dalam rentang satu tahun ini, tentunya dengan berbagai capaian dan prestasinya untuk selalu berusaha melayani umat dengan pelayanan terbaiknya,” ujar Eny Retno saat pembukaan expo yang ditandai dengan pelepasan selubung kain di gerbang masuk gelaran expo yang digelar di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Menurut Eny, ada 10 program unggulan dan inovatif yang ditampilkan dalam expo capaian kinerja Kemenag 2022. Pertama, Program Sehati (Sertifikasi Halal Gratis) untuk 25.000 kuota UMK dimulai sebagai langkah awal mencapai target program 10 juta produk bersertifikat halal. Kedua, keberhasilan dalam melayani jemaah haji tahun ini dengan pelayanan terbaiknya.
Ketiga, keberhasilan dalam memberi ruang kepada para penyandang difabel untuk mengakses kitab suci dengan menyusun mushaf Al-Qur’an berbahasa isyarat dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ).
Keempat, trasformasi digital dari Pendis untuk melayani dan memudahkan siswa madrasah dalam mengakses pembelajaran. Dengan aplikasi platform “Mandiri Belajar”. Kelima, kesepakatan bersama bagi agama Hindu dan Buddha bahwa candi Borobudur dan Prambanan sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Keenam, penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional XIII di Candi Prambanan, Yogyakarta. Ketujuh, mengenalkan moderasi beragama level internasional dalam konferensi internasional yang diselenggarakan The World Muslim Communities Council di Abu Dhabi,
Kedelapan, Program Cyber Islamic University di pusatkan di IAIN Cirebon. Kesembilan, dari Bimas Islam dengan program meliris aplikasi ‘ustadzkita’ yang bertujuan memudahkan masyarakat dalam mengakses ilmu agama melalui ustadz yang mumpuni dan berkualitas
Kesepuluh, dari Balitbang, dengan program transformasi layanan pada proses pendidikan dan pelatihan (diklat), melalui peluncuran MOOC (Massive Open Online Courses) Pintar
menjadi momentum perubahan pola kediklatan di Kemenag dari cara tradisional (tatap muka) menjadi serba digital.
Selain itu, MOOC Pintar digulirkan sebagai upaya percepatan pelatihan 1,4 juta SDM pendukung program Kementerian Agama, mulai dari ASN hingga anggota organisasi masyarakat.
“Capaian kinerja dan prestasi ini sangat penting untuk dieksposure dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Kementerian Agama terus berusaha memberikan pelayanan terbaiknya dan akan selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam melayani umat dalam berbagai sendi keagamaan,” ujar Eny.
“Kegiatan ekspo ini sangat penting untuk selalu dilaksanakan, karena merupakan salah satu wadah untuk memberikan eksposure kinerja Kementerian Agama sebagai tonggak keberhasilan atau prestasi sekaligus sebagai evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh keterlibatan dan keberhasilan Kemenag dalam melayani kebutuhan umat,” sambungnya.
Usai membuka gelaran expo, Eny Yaqut dan rombongan meninjau stand dan booth yang tampil dengan karateristik dari direktorat masing-masing. Booth pertama yang dikunjungi adalah galeri kaligrafi batik nusantara yang dihadirkan Bayt Al-Quran dan Museum Istiqlal (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Selanjutnya, ada booth Balitbang Diklat, BPJPH, Inspektorat Jenderal dan PHU dan direktorat lainnya.