Kronologis Pengeroyokan dan Penganiayaan di Makam Kramat Luar Batang
Ibadah.co.id – Dengan ini kami menyampaikan Kronologis Insiden Pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di Komplek Masjid Jami makam Kramat Luar Batang, pada Selasa 14 Januari 2020 pada pukul 14. 30 WIB.
Bermula pada saat Habib Muhammad Fahmi Alaydrus yang menjabat selaku Ketua Nazhir Masjid Jami Makam Kramat Luar Batang, Beserta Habib Ibrahim, dan Keluarga melakukan pengurusan surat pada BPN Jakarta Utara untuk penerbitan Sertifikat Wakaf Masjid Jami Makam Kramat Luar Batang.
Selanjutnya petugas BPN setempat menginformasikan kepada Habib Muhammad Fahmi untuk mengadakan pengukuran di lokasi Masjid Jami Makam Kramat Luar Batang pada Hari Selasa Tanggal 14 Januari 2020 pada pukul 10.00 WIB.
Kemudian petugas BPN tersebut datang ke lokasi pada pukul 14.00 WIB.
Selanjutnya Habib Fahmi, Habib Ibrahim serta satu orang rekannnya yang bernama Adi menyaksikan pengukuran tersebut bersama-sama Keluarga Ashhobah Makam Kramat Luar Batang yang dilakukan BPN Jakarta Utara. Selanjutnya pada saat pengukuran, petugas BPN Jakarta Utara didatangi oleh seorang oknum berseragam sebuah ormas yang diduga bernama Mansur.
Oknum Mansur tersebut mengaku sebagai sekretaris masjid yang kemudian mengintimidasi pihak BPN Jakarta Utara dengan berkoordinasi via hanphone dengan seseoeang yang “diklaim” Oleh mansur bahwa yang ditelpon adalah salah satu anggota DPRD Provinsi DKI dapil setempat.
Dalam komunikasi tersebut mansur mengucapkan ” Dia yang ditelpon ini anggota DPRD sekaligus ketua RW dan ketua DKM Masjid setempat”.
kemudian handphone tersebut di berikan secara paksa kepada petugas BPN dilokasi tersebut dan teejadi kesan intimidasi lewat handphonenya Mansur terhadap petugas BPN Jakarta Utara serta Habib Ibrahim.
Selanjutnya Mansur mengambil handphonenya kemudian pergi meninggalkan lokasi. Namun selang berapa lama Mansur datang lagi kemudian mengintimidasi petugas BPN tersebut. Upaya ini kemudian di halang halangi oleh Habib Fahmi dengan tujuan melindungi petugas BPN.
Selanjutnya Mansur di dalam Bukti Video tersebut mendorong, meghina, mengancam dan berkata kasar kepada Habib Fahmi. Sementara Habib Fahmi sudah menegaskan bahwa kapasitasnya adalah Nazhir Makam Keramat Luar Batang.
Selang berapa lama terjadi perdebatan antara Mansur dan Habib Fahmi kemudian terjadi pemukulan terhadap alat alat pengukuran orang BPN Jakarta Utara serta pemukulan terhadap Habib Fahmi.
Selanjutnya terjadilah kekisruhan massa terhadap keluarga Masjid Jami Makam Kramat Luar Batang yang kemudian terjadi pemukulan secara brutal dan membabi buta terhadap Habib Fahmi, Habib Ibrahim juga Adi (teman Habib Fahmi) serta Habib Ali bin Nuh (paman dari Habib Fahmi) dan (Bukti Video Terlampir).
Selanjutnya Habib Muhammad Fahmi, Habib Ibrahim, serta Adi (ketiga korban) di amankan di dalam Rumah Keluarga Masjid Jami Makam Keramat Luar Batang (rumah bertempat di areal/lokasi Masjid Jami Makam Keramat Luar Batang) dan itupun mereka masih berteriak mangancam Habib Muhammad Fahmi, Habib Ibrahim serta Adi.
Selanjutnya setelah di dalam rumah keluarga Masjid Jami Makam Keramat Luar Batang Habib Husien Fikri Alydrus (pengurus Masjid Jami Makam Luar Batang) menelepon Polsek setempat yang selang berapa lama datanglah 2 orang dari Polsek Penjaringan.
-selanjutnya 2 orang polisi dari Polsek Penjaringan itu langsung berbicara untuk mengajak Habib Fahmi untuk menyelesaikan urusan ini secara kekeluargaan atau laporan. Namun habib Fahmi menegaskan bahwa Habib Fahmi akan membat laporan Pengeroyokan, Penganiayaan, Ancaman dan pengrusakan fasilitas Masjid setempat.
Kemudian dua orang polisi dari Polsek tersebut mengamankan orang orang BPN Jakarta Utara untuk keluar dari lokasi kejadian.
Selanjutnya Habib Fahmi, Habib Ibrahim serta Adi baru bisa keluar dari Makam keramat Luar Batang setalah Azan Magrib atau sekitar pukul 18 30 WIB. Yang kemudian Habib Fahmi, menuju POLDA Metro Jaya untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun laporan tersebut masih belum di tindak lanjuti ketingkat penyidikan sampai saat ini.(Kontributor/HN)