Take a fresh look at your lifestyle.

- Advertisement -

Masuki New Normal, MUI Bersama BNPB Jalin Kerja Sama Hadapi Covid-19

0 9

Ibadah.co.id – Masuki new normal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat jalin kerja sama dalam menangani Covid-19 di Indonesia. Hal ini sebagaimana tertuang dalam memorandum of understanding (MoU)/ nota kesepahaman antara kedua belah pihak yang ditandatangani oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal Doni Monardo ersama Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (08/05). Diharapkan MUI dapat mengkoornisasikan sejumlah ustadz, dai, dan pemuka agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.

Menurut Doni Monardo, sebagaimana dilansir oleh mui.or.id pada 08/06/2020, MoU ini sangat penting untuk menghadapi Covid-19, apalagi saat ini sudah memasuki era new normal. “MoU ini sangat penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk menghadapi Covid-19 ini,” tutur dia di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (8/6).

Doni menjelaskan bentuk kerjasama yang sangat diharapkan dari para ulama adalah bagaimana  MUI lewat pada ustadz, dai di berbagai daerah bisa menyampaikan pesan tentang pentingnya protokol kesehatan.

“Supaya masyarakat kita tahu bahwa mengabaikan protokol kesehatan berisiko pada ancaman kesehatan,” kata dia.

Lebih lanut Doni mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini masyarakat perlu memperbaiki perilakunya, lebih taat kepada aturan dan lebih patuh kepada protokol kesehatan.

Namun, menurut dia, protokol kesehatan ini terkadang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.  Karena itu, untuk menghadapi Covid-19 dia menekankan pentingnya selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Ketiga bagian penting inilah yang harus kita lakukan selama Covid ini masih ada, selama wabah ini masih menjadi ancaman,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini.

Dia menambahkan, melalui kerjasama dengan MUI ini diharapkan nantinya para ulama bisa menyampaikan pentingnya protokol kesehatan itu setiap saat, baik di lingkungan pendidikan formal maupun di pendidikan non formal seperti pesantren.

“Sehingga masyarakat kita yang mayoritas Islam ini betul-betul bisa memahami karena yang menyampaikannya adalah ulama,” katanya.

Doni yakin masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam sangat patuh dan taat terhadap para ulama. Semakin banyak tokoh-tokoh Islam yang menyampaikan pesan pentingnya protokol kesehatan, sehingga bangsa akan semakin cepat mengatasi Covid-19. “Inilah yang menjadi harapan kami semua,” ujar dia.

Sementara itu, Kiai Muhyiddin Junaidi mengatakan, MUI merasa tersanjung telah diberikan kepercayaan oleh BNPB untuk membantu memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

Dengan ditandanganinya MoU ini, menurut dia, MUI memiliki beberapa kewajiban yang di antaranya menyiapkan materi khutbah atau ceramah untuk menghadapi Covid-19.

Kiai Muhyiddin menjelaskan, kewajiban dari MUI antara lain adalah menyiapkan materi khutbah, ceramah dan juga tausiyah kepada masyarakat apabila dalam kondisi musibah harus memperbanyak bersabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dia mengatakan, kedepannya MUI juga akan meminta saran kepada BNPB untuk meningkatan kedisiplinan umat Islam dalam menghadapi Covid-19 ini.

Dia juga berharap para ulama nantinya lebih disiplin lagi seperti halnya tentara dalam menghadapi pandemi tersebut.  “Mudah-mudahan disiplin tentara ini dapat ditularkan kepada alim ulama. Dan kalau dua-duanya dilakukan insyaAllah upaya kita bisa memberantas Covid-19 dan terputus mata rantainya,” ujar dia.

Sementara itu,  Sekretaris Satgas Covid-19 MUI, KH Cholil Nafis, menjelaskan penandatanganan MoU antara MUI dan BNPB ini bertujuan mempererat hubungan untuk penanggulangan bencana. Kerjasama ini nantinya akan memprioritaskan penanggulangan pandemi Covid-19.

Namun, menurut dia, MUI kedepannya juga akan membantu BNPB untuk menanggulangi bencana lainnya, seperti bencana konflik maupun bencana alam. Karena itu, Kiai Cholil berharap para dai kedepannya bisa menjadi pahlawan kemanusiaan.

“Harapannya, para dai menjadi pahlawan kemanusiaan untuk menyelamatkan umat dari bencana memberi pelajaran dan kesadaran umat untuk mematuhi protokol kesehatan,” kata Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI ini. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy