Mengenang Nuansa Saat Bersama Uztaz Arifin
Ibadah.co.id – Ada yang berbeda dipenghujung tahun 2019 kemarin. Lantunan suara serak yang sering terdengar dari masjid at-Tin, Jakarta kini tak lagi menggema di acara Dzikir Nasional. “Subhanallah, walhamdulillah, wa lailahaillalah, wallahu akbar.” Suara khas yang biasanya terdengan dari Ustaz Muhammad Arifin Ilham kini dirindukan oleh umat Islam di Tanah Air.
Umat Islam kehilangan sosok dai yang mempunyai sifat lemah lembu dan suka melantukan zikir yang membuat sejuk hati para pendengarnya. Setelah wafat pada 22 Mei 2019, Uztaz Arifin meninggal setelah menjalani perawatan medis dari penyakit kanker getah bening di Rumah Sakit Penang, Malaysia.
Sahabat almarhum yang kini memimpin Majelis Zikir Adz Zikra, Ustaz Abdul Syukur, masih mengingat perjuangannya bersa ma Ustaz Arifin Ilham kala merintis Majelis Zikir Adz Zikra. Ka la itu, Ustaz Arifin Ilham bersama sahabat-sahabatnya kerap menggelar majelis zikir dari satu masjid ke masjid lainnya.
Ustaz Abdul Syukur, sahabat almarhum yang kini menjadi penggantinya sebagai pemimpin Majelis Zikir Adz Zikra. Ada hal yang dikenang dari perjuangan sang almarhum, yakni perjuangan mendirikan Mejelis Zikir Azd Zikra yang sebelumnya penuh perjuangan dengan seringnya menggelar majelis zikir dari satu tempat ke temapt lainnya bersama para sahabatnya.
Seperti yang ditulis di halaman republika.co.id, semangat Ustaz Arifin Ilham untuk mengajak bangsa ini ber zikir pun mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
Bagi Ustaz Abdul Syukur, Ustaz Arifin Ilham adalah sosok yang patut dijadikan teladan bagi generasi penerus bangsa. Menurut Ustaz Abdul Syukur, Ustaz Arifin Ilham tak lepas dari berzikir kepada Allah SWT dalam menjalankan aktivitas seharihari.
“Empat puluh sembilan tahun usia beliau (wafat), kalau dilihat fisiknya beliau gagah, berenang, main badminton, berkuda adalah kebiasaan beliau. Makan beliau terjaga, malam beliau tidak menerima jadwal dan lebih fokus membina keluarga dan persiapan shalat malam. Beliau keliling daerah mana pun tak ada tujuan kain kecuali berdakwah, berzikir, dan jihad,” tutur Ustaz Abdul Syu kur saat mengisi Dzikir Nasional 2019 di Masjid at-Tin, be berapa hari lalu.
Ustaz Abdul Syukur pun ma sih mengingat tentang kesabaran dan keteguhan hati almarhum di tengah sakit yang dideritanya. Sebelum pergi menjalani perawatan medis di Penang, Malaysia, almarhum telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto mangunkusumo, Jakarta, pada Januari. Dalam kondisi sakit, menurut Ustaz Abdul Syukur, Ustaz Arifin Ilham terus melantunkan zikirnya.
Kala menjalani perawatan di Penang, Malaysia, sahabatnya itu mendapatkan pertanyaan dari dokter tentang alasan memilih berobat ke rumah sakit tersebut. “Beliau menjawab, insya Allah Arifin akan meninggal di sini. Menjelang Ramadhan, beliau berangkat lagi. Beliau katakan, insya Allah ini perjalanan ke Penang yang terakhir dan nanti pulang tinggal jenazah,” kata dia. Meski dalam kondisi sakit, Ustaz Arifin Ilham masih tetap menjaga shalat sunah pada malam hari dan menjaga wudhu. Almarhum pun sering bersilaturahim dan menghibur pasien lainnya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit tersebut.
“Tangan kami ditarik, kemudian kepala kami ditaruh di dada beliau. Ada gemuruh zikir di dada nya, ‘Allah, Allah.’ Beliau ber kata, ‘Abang tidak merasakan sakit, yang Abang lihat adalah Rabbulalamin. Sesungguhnya kalimat ini sudah menjadi isyarat buat kami. Rasanya sebentar lagi perpisahan itu akan datang,” tutur dia.
“Insya Allah, beliau adalah di antara contoh generasi unggul yang visi misi hidupnya jelas, tidak main-main, dan tidak ingin menyianyiakan, apalagi maksiat kepada Allah,” katanya meski dalam kondisi sakit, Ustaz Arifin Ilham juga mengisi hari-harinya dengan bertadarus mengkhatamkan Alquran. Dia bahkan masih menyempatkan waktu untuk memberikan nasihat melalui jejaring media sosialnya.
Menurut Ustaz Abdul Syukur, ada beberapa pesan yang disampaikan ustaz Arifin Ilham sebelum wafat. Dia berpesan untuk senantiasa mencintai Allah, mencintai Rasulullah, dan mencintai umat Rasulullah. “Tiga kekuatan inilah yang mengantarkan generasi zikir dan generasi unggul yang akan membangun negeri ini. Mudah-mudahan kita bisa meneladani beliau dengan semangat membangun negeri ini dengan sebaik-baiknya serta melahirkan generasi zikir dan generasi terbaik dari umat,” katanya.
Putra Ustaz Arifin Ilham, Ameer Azikra juga masih mengingat jelas pesan-pesan dari ayahnya. Menurut Ameer, pesan ayahnya itu sekaligus dapat menjadi resolusi bagi generasi muda dalam menghadapi tahun 2020. Pesan-pesan itu disampai kan Ustaz Arifin Ilham kepada anak-anak setiap selesai melaksanakan shalat Isya. Ameer mejelaskan, di antara pesan Ustaz Arifin Ilham itu yakni untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Selain itu, salah satu pesan Ustaz Arifin Ilham dapat menjadi bahan renungan bagi generasi muda untuk melakukan perubahan di 2020. Menurut Ameer, almarhum berwasiat untuk senantiasa meningkatkan shalat dan senantiasa berzikir di mana pun. “Biasanya di media sosial kita menulis resolusi untuk tahun baru, maka resolusi 2020 yang baik dan hebat adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Sadar sedang ditatap Allah, orang yang bertakwa dia takut kepada Allah,” kata dia.(HN/Ibadah.co.id)
[…] sama-sama menjadi pengurus pondok pesantren Az Zikra yang ditinggalkan ayah mereka yaitu ustaz Arifin Ilham. Baik Ameer maupun Alvin juga menjadi tenaga pengajar di pondok pesantren yang berlokasi di Bogor, […]