Take a fresh look at your lifestyle.

Pesantren Mesti Manfaatkan Medsos Sebagai Sarana Berdakwah

178

Ibadah.co.id – Pesantren mesti memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai sarana berdakwah. Apalagi di tengah pandemi yang tak memperbolehkan massa banyak berkumpul. Hal ini semakin mempertegas pemanfaatan medsos sebagai sarana dakwah.

Seperti dilansir republika.co.id pada 10/10/20, pesantren harus mulai menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi seperti media digital atau media sosial untuk berdakwah. Hal ini disampaikan Direktur Pusat Studi Pesantren dan Fiqh Sosial, Umdatul Baroroh saat menjadi narasumber Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Seri ke-2 bertema ‘Pandemi dan Tantangan Media’ yang digelar secara virtual pada Jumat (9/10).

Umdatul mengatakan, pesantren sekarang harus mulai menyadari pentingnya dakwah melalui teknologi digital. Faktanya sekarang pesantren tradisional masih mengalami keraguan dan belum muncul kesadaran maksimal tentang pentingnya dakwah digital.

“Meskipun di tahun 2020 ini secara umum dengan adanya pandemi Covid-19 ada hikmah yang lebih baik dari sebelumnya tentang kesadaran pesantren terhadap media digital,” kata Umdatul saat Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Seri ke-2 dalam rangkaian acara Peringatan Hari Santri 2020, Jumat (9/10)

Ia menjelaskan, dulu mungkin teknologi digital dianggap tidak begitu berguna dan sebagian pesantren mungkin masih menghindari pemanfaatan teknologi digital untuk dakwah. Tapi saat menghadapi pandemi Covid-19, pesantren seperti dipaksa untuk melek digital dan mau menggunakan media sosial untuk dakwah serta pengajian.

Ia mengatakan, kalau berbicara pesantren adalah lembaga pendidikan untuk tafakufidin, maka pesantren juga punya tanggung jawab sebagai lembaga sosial kemasyarakat. Maka pesantren harus memfungsikan diri sebagai tempat atau lembaga yang mampu mentransformasikan keilmuan dan seluruh tradisi serta nilai-nilai dalam pesantren untuk memberdayakan masyarakat.

“Memberdayakan masyarakat melalui dakwah, baik dakwah yang sifatnya bil hal atau juga bil lisan atau bil kitabah, ini membutuhkan media, dulu orang tidak berpikir dakwah membutuhkan media digital dan media sosial, dulu hanya disampaikan dalam forum pengajian yang digelar secara masal,” ujarnya.

Umdatul mengatakan, penggunaan media digital atau media sosial untuk dakwah harus mulai menjadi kesadaran bersama di pesantren. Sehingga pesantren tidak berpikir dakwah melalui media digital atau sosial hanya saat terjadi pandemi Covid-19. Saat selesai pandemi Covid-19, jangan sampai pesantren menghilangkan atau merasa tidak butuh dengan media digital atau media sosial. Muktamar Pemikiran Santri Nusantara ini rangkaian dari acara Peringatan Hari Santri 2020 bertema ‘Santri Sehat Indonesia Kuat’. Sejumlah narasumber yang hadir dalam Muktamar sesi ke-2 ini diantaranya Dirjen Pendis Kemenag Muhammad Ali Ramdhani, KH Imam Jazuli pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, Savic Ali Direktur NU Online, Cendekiawan Muslim KH Nadirsyah Hosen, Ulama dan budayawan KH Yusuf Cudlory. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

2 Comments
  1. […] era modern  seperti sekarang, sudah menjadi suatu keharusan untuk setiap orang mampu mengelola media sosial dengan baik, tak terkecuali santri. Pemanfaatan media sosial dapat dilakukan pada segala lini. Bagi […]

  2. […] Magelang, Jawa Tengah, KH Muhammad Yusuf Chudlori mengungkap pentingnya berdakwah di media sosial (medsos). Menurutnya, di era sekarang adalah sebuah hal yang tak bisa dihindari untuk berdakwah di media […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy