Take a fresh look at your lifestyle.

Vaksin Masih Menunggu Fatwa Halal MUI

147

Ibadah.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa vaksin Covid-19 masih menunggu fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Adapun proses vaksinasi nantinya akan dilakukan secara bertahap.

Seperti dilansir merdeka.com pada 7/12/20, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program vaksinasi Covid-19 belum bisa langsung dilakukan, meski vaksin sudah tiba di Indonesia. Dia menjelaskan vaksinasi harus melalui berbagai tahapan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal ini untuk memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan ke masyarakat benar-benar aman. Selain itu, program vaksinan juga harus menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Pelaksanaan vaksinasi masih harus melewati tahapan evaluasi dari Badan POM untuk memastikan aspek mutu keamanan dan efektifitasnya. Selain itu, juga menunggu fatwa MUI untuk aspek kehalalannya,” jelas Airlangga dalam konferensi pers, Senin (7/12).

Adapun vaksin yang sudah berada di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis. Jumlah ini merupakan bagian dari total komitmen sebanyak 3 juta dosis vaksin yang akan datang pada Januari 2021.

Airlangga mengatakan pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap sesuai sasaran prioritas. Untuk tahap awal, vaksin akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.

“Kedatangan dan ketersediaan vaksin ini secara bertahap. Begitu pula pelaksanaan vaksinasi dilakukan juga secara bertahap dengan prioritas,” ucapnya.

Menurut dia, pemerintah akan menyediakan vaksin Covid-19 secara gratis dan mandiri atau berbayar untuk masyarakat. Airlangga menyebut vaksinasi merupakan upaya pemerintah mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia, selain testing, tracing (pelacakan), dan treatment (3T).

Kendati vaksinasi nantinya dimulai, dia meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Ketiga hal tersebut 3T, 3M dan vaksinasi harus selalu berjalan bersamaan sampai kita semua di Indonesia, di seluruh dunia benar-benar lepas dari pandemi Covid-19,” tutur Airlangga.

Sebelumnya, vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia dengan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300 ER, Minggu 6 Desember 2020 malam. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin virus Corona atau Covid-19.

Kendati begitu, masih ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui sebelum proses vaksinasi dilakukan. Hal ini untuk menjamin keselamatan masyarakat.

“Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Dan perlu saya tegaskan, pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin,” tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu. “Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai,” lanjutnya. (RB)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

3 Comments
  1. […] – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengungkap alasan mengapa belum memberi label halal kepada vaksin. Ketua MUI Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan bahwa Tim audit dari Komisi Fatwa dan LPPOM MUI masih […]

  2. […] – Pesantren diharapkan menjadi salah satu prioritas pemberian vaksinasi gratis dari pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid […]

  3. […] – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar menyebut secara zahir vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia halal. Namun, meski begitu ia mengatakan bahwa MUI masih perlu […]

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy