Omicron Meningkat, Mesir Resmi Lakukan Pembatasan Perjalanan
Ibadah.co.id – Akibat dari lonjakan yang signifikan dari kasus Covid-19 varian Omicron, Mesir akhirnya resmi mengumumkan pembatasan baru di bandara, pelabuhan laut, dan penyeberangan darat.
“Mulai 22 Januari pelancong Mesir dan asing ke Mesir, kecuali anak-anak di bawah usia 12 tahun, akan memerlukan sertifikat vaksinasi virus corona atau hasil negatif tes virus corona,” kata Penjabat Menteri Kesehatan Khaled Abdel-Ghaffar, dilansir dari Ahram Online, Jumat (21/1/22).
Tes virus corona wajib dilakukan dalam waktu 72 jam setelah kedatangan ke pelabuhan Mesir. Kemudian sertifikat vaksinasi harus menunjukkan pelancong telah menerima vaksin dosis tunggal atau dosis terakhir dari vaksin dua kali suntikan setidaknya 14 hari sebelum kedatangan.
“Wisatawan juga harus menunjukkan bahwa mereka menggunakan vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau Otoritas Obat Mesir (EDA),” kata Abdel-Ghaffar.
EDA telah memberikan persetujuan darurat untuk semua vaksin virus corona Sinopharm, Sinovac, AstraZeneca, Sputnik V, Moderna, Pfizer, dan Johnson & Johnson. Jika pelancong tidak divaksinasi, mereka harus menunjukkan tes virus corona negatif di antara mereka yang diakreditasi oleh kementerian kesehatan Mesir, yaitu tes PCR atau Tes Cepat Antigen.
Namun, negara itu tidak akan menerima tes Covid-19 dari pelancong yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, Mozambik, Namibia, Lesotho, Zimbabwe dan Eswatini. Beberapa negara menghentikan perjalanan dari negara-negara di Afrika selatan, tempat Omicron pertama kali dilaporkan. (AFZ)
Baca juga : NU Minta Pemerintah Prioritaskan Kiai Untuk Vaksin Booster
Baca juga : Cegah Penyebaran Covid, Masjid Nabawi Intensifkan Prosedur Kesehatan