Peduli Kemanusiaan, Uni Emirat Arab Sumbangkan 25 Ton Sembako ke PBNU

Ibadah.co.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uni Emirat Arab Syeh Abdullah Salim Al-Dzohiri di Gedung PBNU Jakarta, pada Jum’at 07/05/21. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj beserta Sekjen dan Pimpinan PBNU lainnya.

Tujuan kunjungan ini yaitu dalam rangka silaturrahim Uni Emirat Arab dengan PBNU dalam memperingati ibadah di bulan suci Ramadhan serta menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H. Hal yang penting juga dalam silaturrahim ini, dimaksudkan dalam rangka membagikan bantuan sembako Uni Emirat Arab (UEA) kepada seluruh warga Indonesia.

Syeh Abdullah menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan momentum spesial bulan Ramadhan dalam rangka saling kerja sama dalam membantu program kemanusian. Terlebih pada kondisi darurat yang sedang dilanda virus berbahaya, yaitu virus corona yang sudah menelan jutaan korban meninggal di seluruh dunia.

“Sebelumnya kita infokan bahwa pesawat emirat datang dari UEA menuju Indonesia dengan membawa sekitar 25 ton sembako. Ini merupakan bantuan dari UEA khusus untuk Indonesia. Tentunya sembako ini akan disebar bagi warga Indonesia yang membutuhkan”, kata Syeh Abdullah.

Syeh Abdullah juga mendoakan kepada Allah SWT agar semuanya dihindarkan dari bahaya wabah ini, serta melewatinya dengan tabah dan kuat. “Semoga Allah menjadikan kita semua orang-orang yang kembali suci serta kita diberikan kesehatan yang prima. Dan begitu juga kita mendekati hari raya idul fitri. Semoga puasa kita memperoleh keberkahan dan semoga kalian selalu dalam kebaikan sepanjang tahun. Amin”, ungkap Syeh Abdullah.

Sementara Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menjelaskan bahwa kunjungan UEA ke PBNU ini merupakan bentuk kepedulian UEA terhadap umat muslim yang sangat luar biasa. Ia juga menjelaskan bahwa siapa saja yang tidak peduli dengan urusan umat muslim, maka ia bukan termasuk pengikut Nabi Muhammad SAW.

“Hadis Nabi Muhammad SAW menjelaskan, “Tidak termasuk golonganku orang yang tidur dalam keadaan kenyang, namun tetangganya kelaparan sedangkan ia mengetahuinya”, tegas Kiai Said. (RB)