Kamenag Meminta Perkuat Moderasi Agama di Rakernas Ditjen Bimas Islam
Ibada.co.id-Moderasi beragama setiap individu dan kelompok sangat penting untuk ditanam, sebab moderasi akan menciptakan teleransi agama atau pemahaman yang berbeda. Dengan kata lain, tidak mengintimidasi pemahaman yang berbeda dengan ujaran kebencian.
Negara Indonesia mayoritas muslim, namun dibagi menjadi beberapa kelompok atau organisasi, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Front Pembela Islam, Wahabi, dan sebagainya. Di luar Islam terdapat agaman Kristen, Budha, Kong Hu Cu, Katolik dan Protestan. Faham dan agama dapat menciptakan suatu kerukunan di Indonesia, yaitu didasadari dengan moderasi dan teleransi beragama satu sama lainnya.
Maka, fokus Kementrian Agama (Kamenag) di tahun 2020 fokus pada moderasi agama, sebab dapat menciptakan teloransi dan keharmonian suatu negara dan bangsa.
Dilansir laman Kamenag bahwa, “Moderasi dan toleransi harus terus diperkuat. Jika tidak, akan muncul intoleransi yang merupakan tahapan dini dari radikalisme yang pada tingkat lanjut dapat berbuah terorisme,” kata Muhammadiyah Amin di sela-sela persiapan Rapat Kerja Nasional Ditjen Bimas Islam 2020 di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (01/03).
Dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ditjen Bimas Islam 2020 dengan tema “Pengarusutamaan Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia Melalui Pendekatan Dakwah, Budaya Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat” di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta. No 6, Jakarta Pusat, 2-5 Maret 2020.
Acara ini akan diikuti 755 pejabat di lingkungan Ditjen Bimas Islam, termasuk 34 Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, 514 Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan para pejabat eselon III dan IV serta pegawai di lingkungan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.
Acara sebagai penyuluhan agama, bahwa pentingnya agama Rahmatal Alamin, yaitu agama yang menjunjung moderasi dan toleransi agama untuk menjaga keharmonian suatu bagsa dan negara. Kamenag juga bepesan, “Inilah tantangan Bimas Islam ke depan. Sebuah harapan yang kini berada di pundak bapak dan ibu semua. Saya mengajak semuanya berada dalam satu semangat yang sama, semangat yang akan mendorong kita konsisten menunaikan tugas-tugas negara,” tandas Menag. (HN/Kontributor)