Soal Aksi Terorisme, Rabithah Alawiyah Nyatakan Sikapnya
Ibadah.co.id – Rabithah Alawiyah adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1928 tidak lama setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Seperti dilansir republika.co.id pada 4/4/21, menyikapi aksi teror dan dugaan bom bunuh diri di Makassar maupun peristiwa di Mabes Polri, DPP Rabithah Alawiyah memandang perlu menyatakan beberapa sikap terkait hal itu
Berdasarkan rilis yang diterima Republika, Ahad (4/4), surat pernyataan sikap ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Habib Zen Umar Sumaith dan Sekretaris Jenderal Habib Husin Alatas. Terdapat enam poin sikap DPP Rabithah Alawiyah sebagai berikut:
- Menyatakan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam atas peristiwa yang telah menimbulkan korban jiwa dan materi.
- Mengutuk segala bentuk aksi teror yang jelas-jelas tidak sesuai dengan ajaran agama manapun. Aksi teror adalah tindakan yang tidak boleh mendapat tempat, terutama di negara kita tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mengajak masyarakat, terutama generasi muda, agar waspada atas ajaran atau ideologi tertentu yang mengajak pada aksi teror. Ajaran atau ideologi yang mengedepankan kekerasan dan teror tersebut bertentangan dengan prinsip ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi besar Muhammad SAW.
- Mendukung aparat untuk mengusut tuntas peristiwa ini dengan adil, tegas, dan profesional dalam menindak segala aksi teror. Rabithah Alawiyah percaya dengan profesionalisme polisi dalam memutus mata rantai teror secara adil.
- Hendaknya penegak hukum dan Pemerintah mampu menegakkan hukum yg adil bagi semua rakyat dan tidak memberikan stigma yg negatif kepada pihak-pihak tertentu, sehingga kebersamaan dan kesatuan bangsa ini tetap terjaga dengan baik.
- Mengimbau kepada segenap elemen bangsa agar memperkuat sinergi dan persatuan dalam melawan rentetan teror. Teror mesti dihadapi bersama dengan mengedepankan kewaspadaan, namun tanpa rasa takut dan meminimalkan perbedaan politik.
Demikian pernyataan ini dibuat agar dijadikan pengingat dan semangat bersama dalam upaya untuk memperkuat sendi-sendi persatuan dan kesatuan negara Indonesia tercinta. (RB)
[…] – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Amani Lubis mengingatkan fatwa haram terorisme. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa MUI sudah memberikan fatwa bahwa aksi terorisme itu haram […]