EYAB Percepat Kepulangan Jemaah Haji, Menag: Moga Tahun Depan Bisa Dilaksanakan Lebih Luas
Ibadah.co.id – Pada tahun ini, pemerintah Arab Saudi sudah mulai menerapkan inovasi baru terkait proses pemulangan jemaah haji ke negaranya masing-masing. Setelah sebelumnya menerapkan program fast track yaitu ketika jemaah haji meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci dengan jalur cepat, tidak lagi melakukan proses pengurusan imigrasi di bandara atau embarkasi di Tanah Air. Kini ketika meninggalkan Tanah Suci difasilitasi dengan program EYAB (baca: Iyab), yang berarti pulang. Melalui layanan ini, Saudi menjanjikan proses yang cepat, aman dan nyaman bagi jemaah haji untuk kembali ke Tanah Air.
Pemerintahan Indonesia, melalui Kementerian Agama berharap, kedepannya layanan Iyab ini dapat dinikmati minimal oleh separuh jemaah haji Indonesia. Tahun ini fasilitas Iyab masih tahap uji coba, jadi hanya dinikmati oleh beberapa jemaah saja, khususnya dari perwakilan negara Indonesia, Malaysia dan India.
“Eyab saat ini masih dalam tahap uji coba. Inovasi yang diberikan kepada tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan India. Semoga tahun depan dapat dinikmati oleh minimal separuh jemaah Indonesia,” kata Dirjend PHU RI Prof. Nizar Ali, di Jeddah, (19/08).
Hingga Senin (19/08) atau tiga hari sejak fase kepulangan dimulai, terdapat tiga kloter jemaah haji Indonesia telah diterbangkan melalui jalur khusus Eyab. Ketiganya yakni Embarkasi Jakarta Bekasi JKS-4 dan JKS-11 serta Embarkasi Surabaya (SUB-4). “Saat ini, baru sekitar 16 kelompok terbang jemaah asal Indonesia yang dilayani Eyab,” ujar Nizar.
Fasilitas Eyab dinilai memberikan kenyamanan bagi jemaah haji. Kenyamanan sudah terasa sejak jemaah tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah saat turun dari bus. Terdapat penyambutan luar biasa dari Muasassah dan Gaca.
Masa tunggu di bandara yang cukup lama, bisa diisi jemaah untuk beristirahat dilengkapi berbagai fasilitas. Mulai dari ruangan yang dilengkapi pendingin udara, hiburan hingga menikmati kuliner.
“Ini tentu patut kita syukuri bersama karena pelayanan ini istimewa yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Indonesia,” tandasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Menag Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj 1440H/2019 saat tiba di Jakarta dari Tanah Suci, (19/08), mengatakan bahwa program Iyab ini memang masih uji coba pada kloter-kloter tertentu. Semoga tahun depan, mudah-mudahan bisa dilaksanakan lebih luas.
“Sehingga dua sisi proses keimigrasian tersebut, dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji kita khususnya pada saat keberangkatan menuju ke Tanah Suci dan meninggalkan Tanah Suci menuju Tanah Air,” ujarnya. (ed.AS/ibadah.co.id/kemenag)