Hikmah-Hikmah Menunaikan Zakat Fitrah
Ibadah.co.id – Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban umat muslim. Bahkan, zakat ini termasuk dalam rukun Islam sehingga tidak boleh seseorang yang mengaku Islam meninggalkan kewajiban membayar zakat fitrah ini. Setiap muslim yang sudah memenuhi syarat wajib zakat haruslah membayarkan zakat dengan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan.
Adapun perintah untuk membayar zakat ini telah dijelaskan dalam Al Quran. Salah satunya pada surat Al Baqarah ayat 43 yang artinya: “dan kerjakanlah shalat, tunaikanlah (membayar) zakat dan ruku’ lah Bersama orang-orang yang ruku’”.
Dalam agama Islam, zakat tidak hanya berupa zakat fitrah saja, namun juga ada zakat mal (harta). Perbedaannya, terletak pada bentuk zat yang dibayarkan dan waktu permbayarannya. Jika zakat fitrah, maka wajib dibayar oleh orang yang masuk ke dalam golongan wajib membayar zakat fitrah untuk orang yang berhak menerima zakat fitrah di bulan Ramadhan, berupa berat 3.5 liter atau 2.7 kg beras atau makanan pokok lain yang berlaku di wilayah tersebut.
Sementara itu, zakat mal merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim terhadap harta mereka yang telah memenuhi nishab dan kurun waktu satu tahun (haul). Adapun harta yang harus dibayarkan untuk zakat mal ini bermacam-macam, bisa harta berupa uang, emas, hasil pertanian, hasil tambang dan lain-lain, dimana untuk setiap jenis harta memiliki perhitungannya sendiri.
Zakat juga memiliki hikmah yang bisa dipetik oleh manusia. Berikut ini akan dibahas beberapa manfaat dan hikmah zakat fitrah, baik untuk pembayar zakat maupun penerima zakat (mustahiq), yang bisa kita ambil hikmahnya:
Membersihkan harta, Menunaikan zakat zakat tentu akan membersihkan dan menyucikan harta. Harus kita ketahui, bahwa harta yang kita miliki ini bukanlah sepenuhnya milik kita. Oleh karena itu, dengan menunaikan zakat, kita akan membersihkan harta yang kita miliki dari hak-hak orang lain yang ada.
Membantu para fakir miskin, Membayar zakat fitrah haruslah pada bulan Ramadhan dan paling telat adalah sebelum shalat idul fitri. Maka, dengan membayar zakat fitrah, kita telah membantu saudara kita yang kurang beruntung memenuhi kebutuhannya sehingga kita bisa bergembira bersama merayakan hari raya idul fitri.
Mengurangi kecemburuan sosial, Sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan menerima zakat fitrah, para fakir miskin akan tetap bisa merayakan hari raya idul fitri dengan keluarganya. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa iri atau cemburu ketika melihat orang yang lebih mampu merayakan idul fitri karena mereka pun bisa merayakannya.
Menanamkan rasa toleransi, Bagi para wajib zakat, dengan membayar zakat fitrah, mereka akan menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama. Saat mereka menunaikan kewajiban zakat fitrah, mereka belajar untuk juga memikirkan orang lain untuk berbagi kebahagiaan. Hal ini akan melatih rasa toleransi dengan memahami bahwa tidak semua orang memiliki rezeki dan kemudahan seperti yang kita miliki.
Meningkatkan rasa saling tolong menolong, Ketika seorang wajib zakat memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin, tentunya mereka orang yang mampu akan belajar untuk menumbuhkan rasa saling tolong menolong. Mereka tidak lagi hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri, melainkan juga berusaha untuk meringankan kesulitan orang lain.
Solidaritas dan mempersatukan umat Muslim, Dengan adanya kewajiban zakat fitrah, maka ada interaksi positif antara si kaya dan si miskin, yaitu saling tolong menolong. Hal ini akan mendobrak batas antara orang kaya dan miskin, membuat mereka saling mengenal dan saling menghormati. Pada akhirnya, solidaritas dan kesatuan antara umat muslim akan semakin terbentuk kokoh.
Mendapatkan keberkahan harta, Telah kita ketahui bahwa membayar zakat berarti kita membersihkan harta kita. Dengan demikian, rezeki maupun harta yang kita miliki akan lebih berkah dan diridhoi oleh Allah. Hal ini juga akan membantu melancarkan rezeki kita ke depannya.
Meningkatkan rasa syukur, Saat seseorang membayarkan zakat fitrah, maka dia seolah mengorbankan sebagian makanan atau hartanya untuk orang lain. Tentunya hal ini akan mengajarkannya bahwa memberi kepada orang lain adalah bentuk rasa syukur atas semua rezeki yang diberi Allah untuknya.
Merasa lebih tenang, Setelah kita sudah menunaikan kewajiban kita untuk membayar zakat fitrah, maka otomatis kita akan merasakan ketenangan. Jika kita menunda, apalagi tidak membayar zakat fitrah, kita akan merasakan ketidaktenangan akibat adanya kewajiban yang kita ingkari. Namun, dengan membayar zakat fitrah tepat waktu, kita tidak lagi merasakan beban adanya kewajiban yang belum terbayar atau tanggung jawab yang belum dipenuhi sehingga ketenangan lah yang akan kita rasakan.
Memberi umur panjang, Zakat fitrah merupakan zakat pribadi. Menunaikan zakat fitrah berarti juga kita menjalin silaturahmi dengan orang lain, terutama orang-orang yang kurang beruntung dan berhak menerima zakat. Maka, dari silaturahmi yang kita jalin ini Allah akan memberi umur panjang untuknya sehingga dia akan bisa menikmati nikmat yang diberikan Allah untuknya. Tidak hanya umur panjang, umur yang berkah akan juga didapatkan oleh orang yang membayar zakat. Dengan memiliki umur yang berkah, maka dia akan menjadi manusia yang lebih bermanfaat di sepanjang umurnya dan bisa menikmati hidupnya dengan hati yang tenang.
Menghilangkan sifat negatif, Saat kita menunaikan kewajiban zakat kita, kita akan memberikan sebagian harta kita kepada orang lain yang membutuhkan. Hal ini akan membuat kita terbiasa berbuat baik dengan orang lain dan terhindar dari sikap kufur nikmat. Tentu dengan begitu zakat fitrah akan menghindarkan kita dari sifat sombong, kikir dan pelit.
(Ed.RB)
[…] Baca juga: Hikmah-Hikmah Menunaikan Zakat Fitrah […]