Ketum GP Ansor Heran Dengan Pernyataan Gus Nur
Ibadah.co.id – Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas merasa heran dengan pernyataan Sugi Nur Rahardja atau yang sering disapa Gus Nur. Gus Nur menyatakan bahwa pernyataannya adalah bentuk sayang, padahal menurut Ketua Umum GP Ansor itu adalah sebuah ungkapan kebencian. Sebelumnya, Gus Nur memberikan pernyataan yang dianggap menghina NU. Kemudian ia dilaporkan ke pihak berwajib.
Seperti dilansir detik.com pada 31/10/20, Tersangka kasus ujaran kebencian, Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur, merasa benar dan tak mau menarik ucapannya terkait Nahdlatul Ulama (NU). GP Ansor heran dengan Gus Nur yang menyebut ungkapannya sebagai bentuk rasa sayang kepada NU.
“Ya memang pantas dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya. Mana ada ungkapan kebencian, hasutan dan fitnah seperti itu kok ungkapan rasa sayang,” Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, saat dihubungi detikcom, Jumat (30/10/2020).
Gus Yaqut mewanti-wanti Gus Nur untuk tidak mengulangi perbuatannya. Dia menyebut, Gus Nur akan berurusan dengan hukum jika tindakan itu diulang.
“Soal dia nggak akan jera meskipun di penjara, kita lihat nanti selepas dia keluar dari hukuman. Jika tetap masih sama saja, dia pasti akan berhadapan dengan hukum lagi,” katanya.
Menurut Gus Yaqut, NU sangat terbuka dengan kritik. “Sangat terbuka untuk kritik. Karena itu vitamin dan menyehatkan,” katanya.
Diketahui, Dalam video yang ditayangkan di akun YouTube MUNJIAT Channel, Gus Nur berbincang dengan Refly Harun. Video itu diunggah pada 16 Oktober 2020. Pada menit 03.45 di video tersebut, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.
“Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah,” ujar Gus Nur dalam video itu. “Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga,” lanjutnya. (RB)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.