Masyarakat Aceh Harus Lebih Sadar Soal Sertifikasi Wisata Halal, Ujar Ketum P3I
Ibadah.co.id – Aceh identik dengan wisata halal. Selain sebagai yang awal-awal pencetus terkait wisata halal, Aceh juga sangat fokus pada pemberlakuan syariat Islam. Untuk itu, mestinya masyarakat Aceh lebih sadar akan pentingnya sertifikasi halal dalam pelbagai aspeknya.
Ketua umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pusat Janu Arijanto menyatakan dalam upaya mendukung wisata halal, Aceh harus memperbanyak sertifikasi halal. Bukan saja pada sektor makanan saja, melainkan fasilitas wisata maupun penginapannya. Selain sistem perilakunya juga harus menunjukkan islami (ramah dan sopan).
“Aceh merupakan daerah mayoritas muslim dan untuk mengoptimalkan Wisata halal adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurus sertifikasi halal,” katanya.
Pernyataan itu disampaikannya di sela sela seminar nasional bertajuk seminar Peran P3I dalam pengembangan destinasi wisata Halal Aceh yang berlangsung selama dua hari di Banda Aceh.
Ia menjelaskan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat yang menjadi pendukung wisata halal adalah dengan memberikan pemahaman dan juga penyadaran terhadap aspek-aspek yang mencakup wisata halal.
“Wisata halal itu bukan hanya berbicara tidak ada penjualan daging babi di sana, tapi halal yang dimaksud adalah semua proses mulai dari bahan baku makanan terjamin halal hingga penyajian dan halal ini juga masuk kepada semua aspek,” katanya.
Menurut dia, Aceh memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor wisata halal selain mayoritas muslim, masyarakat di daerah setempat juga sangat mendukung ari awal hingga
“Aceh memiliki modal besar untuk mewujudkan wisata halal selain tidak ada penolakan dari masyarakat dan sudah berjalan di tengah masyarakat tinggal saja meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurus sertifikat halal,” katanya, seperti dilansir antara, (25/11/2019).
Karena itu ia berharap agar wisata halal yang dimaksud harus dijelaskan secara jelas kepada para pelaku hotel, makanan, transportasi dan pendukung lainnya.
Ia menyakini dengan branding wisata halal tersebut akan menarik banyak wisatawan muslim dari dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
Ketua tim percepatan wisata halal Aceh, Iskandar Madjid mengatakan pihaknya terus meningkatkan penyadaran terhadap keuntungan wisata halal yang diterapkan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Ia mengatakan pihaknya juga terua mengkomunikasikan kepada masyrakat baik melalui sosilaisasi terhadap pentingnya wisata halal dan mengharapkan kehidupan halal menjadi prilaku orang Aceh.
“Wisata halal juga menjadi jaminan bagi wisata muslim dan bagi non muslim akan aman dan nyaman,” katanya. (ed.AS/ibadah.co.id/detiktravel).