Menag Yaqut Tegaskan Pengelolaan Wakaf Harus Berkeadilan Sosial
Ibadah.co.id –Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan umat, Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) H Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa pengelolaan wakaf harus berorientasi pada pembangunan yang berkeadilan sosial.
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Nasional (BWI) secara virtual ditayangkan langsung melalui kanal Youtube BWI.
“Di saat yang bersamaan, wakaf juga didorong lebih aktif mendukung dan melaksanakan pembangunan sosial yang tidak hanya berorientasi pelayanan amal. Tetapi secara lebih luas menangani masalah kemiskinan, perburuhan, lingkungan, gender, HAM, demokratisasi, ketunaan sosial, narkoba, bahkan HIV/AIDS,” ungkap Menag, pada Selasa (30/3) pagi.
Lebih lanjut, Menag mengatakan pengelolaan wakaf yang berkeadilan sosial itu harus melindungi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) secara universal. Ia mengatakan pengelolaan perwakafan di Indonesia saat ini telah menemukan momentumnya untuk menjadikan wakaf sebagai filantropi Islam yang berorientasi pada keadilan dan pembangunan sosial.
“Kita menyaksikan wakaf saat ini menyasar pada pengembangan ekonomi keumatan, mendorong berkembangnya UMKM, dan menyediakan fasilitas kesehatan. Ini bukti peran wakaf sangat luas dan strategis dalam memperkuat pembangunan,” tuturnya.
Kementerian Agama (Kemenag) RI akan terus mendorong BWI untuk bersama-saman mengarahkan perwakafan ke depan dalam mendukung pemberdayaan komunitas yang integral dan berkelanjutan.
“Menuju filantropi berdayaguna yang dimaksud, kita membutuhkan wajah perwakafan yang assessable, yakni ramah dan mudah diakses publik,” tegas Menag.
Menurut Menag, Pengelolaan wakaf tidak lagi sebatas menggugurkan kewajiban agama, tetapi berupaya mendorong peran wakaf yang lebih luas di setiap aspek kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara.
“Kita menyaksikan wakaf saat ini menyasar pada pengembangan ekonomi keumatan, mendorong berkembangnya UMKM, dan menyediakan fasilitas kesehatan. Ini bukti peran wakaf sangat luas dan strategis dalam memperkuat pembangunan,” tuturnya.
“Karenanya mendukung tema besar Rakornas BWI ini dengan mengusung era baru perwakafan nasional melalui transformasi digital. Mari kita fasilitasi umat dalam berwakaf. Lebih cepat, mudah, dan transparan. Semoga wajah perwakafan kita semakin baik dan berdaya guna,” sambungnya.
Turut hadir pula Ketua BWI H Muhammad Nuh, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Kemudian diadakan pula sesi diskusi yang membahas tentang arah kebijakan BWI 2021-2024 oleh Ketua BWI. (EA)