PBNU Tegaskan Pancasila Bukan Ideologi Tagut
Ibadah.co.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa Pancasila bukanlah ideologi tagut. Hal ini disampaikan oleh Khatib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, Pancasila adalah salah satu ideologi yang sejalan dengan nilai-nilai Islami. Oleh sebab itu, tidaklah tepat jika dikatakan bahwa Pancasila adalah bertentangan dengan Islam.
Seperti dilansir medcom.com pada 3/5/21, Pancasila bagi Indonesia disebut sudah final dan bukan ideologi tagut yang menentang Islam. Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut Pancasila sebagai perekat sendi-sendi Islam dalam peradaban Indonesia.
“Orang-orang yang bilang Pancasila tagut itu, ini dia hanya mencari-cari alasan agar bisa memaksa orang lain kembali lagi ke format peradaban sebelum perang dunia pertama. Maka ini akan menjadi malapetaka yang luar biasa bagi peradaban umat manusia,” kata Gus Yahya melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Mei 2021.
Menurut dia, banyak pihak yang mengecilkan Pancasila dan melabelinya tagut. Yahya mengatakan pihak tersebut tak memahami Islam dan Pancasila. Padahal, kedua hal itu berkaitan.
“Sebab, Pancasila merupakan terjemahan nilai-nilai utama Islam yang menemukan konteks,” kata dia.
Gus Yahya mengatakan Pancasila sebagai terjemahan Islam untuk diterapkan dalam peradaban Indonesia dalam konteks pascaperang dunia kedua. Dia mencontohkan pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai bagian dari Pancasila.
“Misalnya pembukaan UUD 1945, kemerdekaan hak segala bangsa. Ini adalah basis dari peradaban. Jadi Indonesia lahir sebagai penanda momentum sejarah memberi arah ke mana bangsa ini berjuang,” kata dia.
Gus Yahya mengatakan Pancasila adalah ideologi penerjemah Islam yang paling baik. Terutama, bagaimana membumikan Islam dalam peradaban dunia.
Dalam Inspirasi Sahur bertajuk ‘Islam dan Kebangsaan’ yang diselenggarakan BKNP PDIP, Gus Yahya menyebut Pancasila berpotensi menjadi solusi atas masalah dunia. Dia melihat adanya realitas global yang semakin mengerucut pada satu peradaban tunggal, dengan potensi konflik yang semakin mengeras.
“Marilah kita melihat ke seluruh dunia ini, tidak ada tawaran yang lebih baik bagi solusi peradaban kita ini selain Pancasila,” kata dia. (RB)
[…] dan merasa mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama P2N, ” harap Ketua Umum P2N PBNU, Irnanda […]
[…] dan merasa mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama P2N, ” harap Ketua Umum P2N PBNU, Irnanda […]
[…] dan merasa mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama P2N, ” harap Ketua Umum P2N PBNU, Irnanda […]