Upaya Rekonsiliasi Iran-Arab Saudi Berjalan Membaik
IBADAH – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Jumat mengatakan bahwa upaya diplomasi rekonsiliasi hubungan bilateral antara Teheran dan Riyadh (Arab Saudi) yang sempat bersitegang kini berjalan membaik. Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang sudah dilakukan untuk kesekian kalinya ini.
“Pembicaraan Iran-Saudi bergerak ke arah yang benar, dan kami membutuhkan lebih banyak dialog. Kami telah mencapai kesepakatan khusus tentang topik-topik tertentu,” kata Amir-Abdollahian pada konferensi pers di akhir kunjungannya ke Lebanon.
Peran Iran dan Arab Saudi sangat penting untuk stabilitas di kawasan itu, tambah dia.
Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan mengatakan negaranya melakukan pembicaraan langsung putaran keempat dengan Iran pada 21 September, yang masih pada tingkat “eksplorasi”.
Sebelumnya, kedua negara yang bersebrangan secara politik itu memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016 setelah adanya serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di Teheran yang dipacu atas kematian ulama Syiah Nimr al-Nimr karena dieksekusi oleh otoritas Saudi.
Baca juga: Legalisasi Ibadah Warga Yahudi di Masjid Al Aqsa Tak Lain adalah Agresi Zionis
Baca juga:Pengadilan Israel Izinkan Yahudis Beribadah di Al-Aqsa, Al-Azhar: Pelanggaran Konvensi Internasional
Hubungan negara bermazhab Syiah dan Wahabi itu semakin memburuk setelah Iran pada September 2016 menuduh otoritas Saudi dengan sengaja menyebabkan kematian sekitar 400 peziarah Iran dalam penyerbuan 2015 di kota suci Mekah.
Kedua belah pihak sejak itu terlibat dalam persaingan regional yang kuat, sering kali saling menuduh mengobarkan perang proksi untuk pengaruh regional. (ed.AS/ibadah.co.id/anadoluagency).
Baca juga: Sertifikasi Halal atau Sertifikasi Haram? Ini Penjelasan MUI
Baca juga: Hingga 21 September, BRI Telah Kantongi Rp26,1 Triliun dari Rights Issue