Wakil Presiden: Meminta PT Visionet Internasional (OVO) untuk Mendukung Potensi Ekonomi Syariah dan UMKM
Ibadah.co.id – Usai Direktur Umum PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra dan jajarannya menemui Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin di Istana Negara, Kamis (5/12/19). Saat peretemuan berlangsung, Ma’ruf Amin meminta kepada OVO untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam mendorong kemajuan ekonomi kerakyatan, UMKM, dan ekonomi syariah.
“UMKM seperti koperasi dan ekonomi syariah sebagai arus baru untuk memperkokoh ketahanan ekonomi nasional.” Ujar Ma’ruf saat meresmikan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Rabu (13/11/2019) dilansir dari situs wartaekonomi.co.id.
Sedangkan menurut Direktur Umum PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra, bagaimana perusahaan dan teknologi pembayaran elektronik seperti OVO itu bisa membantu seperti seputar UKM dan ekonomi kerakyatan dan juga untuk mendorong perekonomian umat, khususnya ekonomi syariah.
“OVO diminta untuk mendukung program-program yang menjadi konsentrasi Wapres yakni mensinergikan perusahaan maupun lembaga keuangan konvensional dan berbasis keuangan teknologi (Fintech) dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Jadi, kami diperintahkan dan diarahkan Pak Wapres untuk itu,” ujar Karaniya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/12).
Dalam keterangannya, bentuk dukungan yang diminta beliau adalah dengan mengembangkan pertumbuhan reksadana syariah dan juga sukuk. Apalagi saat ini, pertumbuhan reksadana syariah dan juga sukuk sangat cepat karena memanfaatkan teknologi keuangan.
Pun ia menyontohkan, bahwa industri reksadana itu dalam empat tahun tumbuh sekitar 600 persen, dibandingkan sebelumnya sangat kecil. Karena itu, Wapres meminta OVO mendorong masyarakat umum yang masih awam bisa memiliki akses terhadap reksadana syariah dan sukuk.
Di sisi lain, Wakil Presiden telah meminta meminta OVO ikut dalam mendorong potensi dana sosial atau social fund seperti zakat maupun wakaf di lingkup umat Islam. “Beliau tadi menyampaikan baru tiga persen dari total potensinya. Nah barangkali perusahaan seperti OVO tadi kami sampaikan bisa ikut membantu, itu betul-betul bukan bisnis buat kami. Kami betul-betul hanya ikut mendorong dan membantu sebagaimana komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan ekonomi.” Ujarnya.(HN/Ibadah.co.id)