Jakarta, Ibadah.co.id –Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) M Ali Ramdhani mendukung penyelenggaraan Semarang Halal Food Festival sebagai rangkaian dari Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2024. Kegiatan yang diikuti para pengusaha kuliner lokal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi halal dalam kehidupan sehari-hari.
“Halal food ini adalah bagian (dari AICIS 2024),” kata M Ali Ramdhani, ditemui usai pembukaan Expo di UIN Walisongo, Semarang, Kamis (1/2/2024).
Ali Ramdhani menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan akan makanan halal bagi umat Muslim di Indonesia. Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pelaku usaha akan pentingnya sertifikasi sebagai bentuk jaminan produk halal. Apalagi, sertifikasi halal bersifat wajib berdasarkan UU No 33 tahun 2014. Pelaku usaha makanan, minuman, serta jasa yang terkait makanan dan minuman, harus bersertifikat halal sebelum 18 Oktober 2024.
“Proses sertifikasi halal produk makanan dan minuman ini yang sedang terus digenjot Kementerian Agama dan festival ini menjadi bagian dari ikhtiar mewujudkannya,” kata Kang Dhani, panggilan akrabnya.
“Kita sadar akan Muslim lifestyle. Jadi Muslim di Indonesia itu sangat besar dan membutuhkan konsumsi halal,” lanjutnya.
Ditambahkan Dhani, pertumbuhan jumlah penduduk di seluruh dunia sangat besar. Industri halal menjadi semakin penting, bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Kementerian Agama tengah merancang konsep halal center di setiap Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan menjajaki kemungkinan membuka program studi baru yang fokus pada industri halal.
“Kita berharap ada sebuah pemikiran dan kami tengah merancang Halal Center di setiap PTKIN. Insy Aallah sudah ada. Bahkan, kami ingin menapaki yang lebih mendalam lagi dengan membangun prodi halal industri,” ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu, misalnya: farmasi, syariah, kimia, dan biologi untuk menghasilkan beragam produk halal yang memenuhi semua persyaratan syariah dan standar kualitas. “Halal industri adalah pernikahan dari berbagai ilmu, Farmasi, Syariah, dan kemudian nanti akan memiliki disiplin khusus, yaitu menghadirkan makanan atau apapun dengan konten yang halal dari semua perspektif Syariah, Kimia, Biologi, dan lain-lain,” katanya.
Dengan demikian, pengembangan industri halal diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjamin keberagaman dan keberagamaan umat Muslim secara menyeluruh. Kang Dhani yakin, Semarang Halal Food Festival menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung visi tersebut. Para pengusaha kuliner lokal akan menampilkan beragam menu hidangan halal dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat akan makanan halal.
“Ini adalah salah satu cara kita untuk menjamin keberagamaan warga muslim dapat berjalan kaffah, komprehensif,” ujarnya.
Sebagai informasi, Semarang Halal Food Festival digelar selama 4 hari, 1 – 4 Februari 2024 di halaman Auditorium UIN Walisongo, Semarang. Festival ini terbuka untuk umum dan menyediakan belasan stand produk-produk halal lokal meliputi makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.
Produk makanan yang tampil di ajang ini didampingi oleh tim Walisongo Halal Center (WCH) UIN Walisongo yang memberikan fasilitas mulai dari pelatihan pendamping proses produk halal hingga pelayanan proses sertifikasi halal.
Sumber : Kemenag