Take a fresh look at your lifestyle.

Sunnah Muakkad, Begini Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan

3 221

Ibadah.co.id- Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) atau Khusuful Qamar bakal terjadi pada Rabu (26/5) mendatang. Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan GBT ini mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB.

Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf yang hukumnya adalah sunah muakkad.

Dikutip NU Online dari Syekh Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain, dikatakan bahwa, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,”.

Secara umum pelaksanaan shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid jami.

Hanya saja bedanya, setiap rakaat shalat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.

Jamaah shalat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum sebagai jamaah shalat Id. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.

Berikut tata cara salat gerhana bulan (khusuf) :
 
1.  Sebelum memulai salat sunnah imam atau jamaah membaca niat dalam hati ketika takbiratul ihram:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusuufi rak‘ataini imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa
 
Artinya:  “Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”
 
2. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
 
3. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
 
5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
 
6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
 
7. Itidal. Baca doa i’tidal.
 
8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
 
9. Duduk di antara dua sujud
 
10.Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
 
11.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
 
12.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah. 13.Salam.
 
14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah salat gerhana. (EA)

Baca Juga : Salat Gerhana, Kemenag Batasi Jamaah 50 Persen dari Kapasitas

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

3 Comments
  1. […] Baca Juga : Sunnah Muakkad, Begini Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan […]

  2. […] (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan kepada umat Islam agar melaksanakan sholat gerhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Hal ini agar umat Islam tetap bisa melaksanakan […]

  3. […] Baca Juga : Sunnah Muakkad, Begini Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan […]

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy