Take a fresh look at your lifestyle.

Kontroversi Rencana Pergantian Nama Jalan Di Jakarta menjadi “Ataturk”

0 68

Ibadah.co.id – Rencana pergantain salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, yaitu Mustafa Kemal Ataturk mendapat respons penolakan dari sejumlah tokoh dan juga masyarakat. Salah satu tokoh yang menolak pergantian nama jalan ini adalah Sejarawan Islam Universitas Indonesia, Dr. Tiar Anwar Bachtiar. Beliau dengan tegas mengatakan tidak setuju dengan rencana tersebut.

“Kalau saya pasti tidak setuju karena kita tahu Mustafa Kemal adalah tokoh yang menghancurkan Dinasti Ottoman,” kata Tiar dikutip dari republika.co.id, Minggu (17/10).

Awal mula muncul gagasan pergantian nama ini merupakan buah dari diubahnya nama jalan di depan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Ankara menjadi nama proklamator sekaligus Presiden pertama RI Sukarno. Kedubes Turki di Jakarta mengatakan mulanya Kedutaan Besar RI (KBRI) Ankara mengusulkan untuk mengubah nama jalan di depan kedutaan RI dari Holland Street menjadi Jalan Sukarno. Sebagai gantinya, pemerintah Turki meminta mengubah nama salah satu jalan yang berdekatan dengan Kedutaan Besar Turki di Jakarta menjadi Jalan Ataturk.

Baca Juga : Afi Ahmad Ridlo Jadi Menteri Agama Gantikan Yaqut Cholil

Rencana ini juga mendapat penolakan dari masyarakat. Di Twitter misalnya, tweet “Ataturk” sempat menjadi trending di Indonesia. Rata-rata mereka menolak orang yang menghancurkan Dinasti Islam di Turki menjadi nama Jalan di Jakarta.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan juga menolak rencana pemberian nama jalan Mustafa Kemal. Amirsyah berpendapat nama Erdogan lebih baik dijadikan nama jalan dibandingkan Kemal. Dia menilai, Erdogan merupakan sosok yang sedang hangat dan spektakuler dalam mengembangkan berbagai gagasan soal permasalahan dunia.

“Sosok Erdogan sangat spektakuler dalam mengembangkan gagasan tentang kenegaraan, keamanan, keislaman, dan politik internasional dan dia sangat disegani oleh dunia,” kata Amirsyah dikutip republika.co.id, Senin (18/10).

Sampai saat ini, Kedubes Turki menjelaskan, proses pemilihan jalan di Jakarta masih berlangsung mengingat diperlukannya konsultasi lebih lanjut dengan pihak berwenang di Indonesia. Karena nama Ataturk yang memiliki reputasi buruk di Indonesia, terutama bagi umat Islam. (AFZ)

Baca Juga : Yatim Mandiri Gelar Khotmil Quran dan Doa Bersama 1000 Yatim Dhuafa

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy