Take a fresh look at your lifestyle.

BPKH Perkuat Ekosistem Ekonomi Haji Dan Umroh di Arab Saudi

0 77

Jakarta, Ibadah.co.id –Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menghadiri Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Hotel St. Regis, Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/23). Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah peluang investasi, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, termasuk peluang investasi di sektor haji dan umroh.

“Satu hal yang menjadi fokus kita terkait ekosistem ekonomi haji dan umroh di Arab Saudi yang merupakan salah satu peluang investasi yang sangat besar. Berdasarkan visi Arab Saudi 2030, satu musim haji bisa mencapai 4,5 jt orang. Sementara untuk umroh bisa mencapai 30 jt orang,” ujar Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah.

Karena itu, Fadlul menekankan pentingnya menggarap kedua sektor ini secara serius. “Kalau kita bisa melakukan implementasi dari kegiatan investasi di sektor haji dan umroh secara baik dan profesional, Insya Allah akan mendatangkan manfaat, baik bagi jemaah haji dan umroh Indonesia serta bangsa indonesia secara keseluruhan. Hal ini tak lepas dari besarnya transaksi keuangan di kedua sektor ini, yang tentu akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia,” ujarnya.

Selain Fadlul Imansyah, hadir dalam pertemuan tersebut anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf dan Arif Mufraini, serta Dewan Pengawas BPKH M. Dawud Arif Khan dan Mulyadi.

Kehadiran Tim BPKH dalam pertemuan Kadin Indonesia dengan Federation of Saudi Chambers (FSC) tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Tohir, Menteri Perdagangan Zukifli Hasan dan Ketua Kadin Indonesia Komite Tetap Timur Tengah Mohamad Bawazeer.

Selama ini, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Kinerja perdagangan antara kedua negara, terus meningkat dan saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 7,51 miliar. Sedangkan pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 3,80 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar US$ 1,39 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar US$ 2,41 miliar.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyampaikan, Indonesia saat ini bertujuan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, yang mencakup pembangunan infrastruktur komprehensif di seluruh Indonesia. Demikian pula dengan Arab Saudi yang sedang dalam proses mencapai Visi Saudi 2030, yang bertujuan untuk membangun perekonomian yang dinamis dan beragam serta berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia dalam menciptakan bisnis baru.

“Ke depan sudah saatnya pengusaha-pengusaha besar kedua negara menjalin kerjasama investasi, ekonomi dan perdagangan yg lebih konkrit (B to B),” tandasnya.

Mendag mengatakan bahwa pertemuan Arab Saudi-Indonesia ini juga untuk meningkatan investasi bagi kedua negara terutama dalam sektor infrastruktur, energi, haji dan umroh, perbankan,kesehatan, serta pertanian dan migas. Bahkan dalam kurun lima tahun, investasi Arab Saudi di Indonesia baru mencapai US$ 22 juta untuk 264 proyek.

“Saya berharap, forum ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara sebagai anggota G-20 serta kekuatan ekonomi di negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara. Selain itu, juga menjadi ruang diskusi yang produktif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua negara,” tandas Mendag Zulhas.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih mengatakan bahwa dengan potensi yang dimiliki oleh kedua negara, Arab Saudi dan Indonesia, tentu tidak sedikit peluang investasi yang bisa dikembangkan. Peluang tersebut seperti di bidang energi, logistik, haji dan umroh, hingga perbankan.

“Kami yakin bahwa forum ini bisa menjadi wahana untuk melakukan eksplorasi berbagai potensi peluang investasi tersebut. Bagi Kerajaan Arab Saudi, Indonesia merupakan negara muslim terbesar sekaligus menjadi saudara dekat. Karena itu, kami berkomitmen memberi dukungan dan kemudahan bagi Indonesia untuk berinvestasi di Arab Saudi,” pungkasnya.

BPKH Limited

Komitmen BPKH untuk memaksimalkan ekosistem ekonomi haji dan umroh di Arab Saudi telah direalisasikan dengan membentuk anak perusahaan dengan nama Syarikah BPKH Limited. Anak usaha ini sudah mendapatkan Commercial registration dari Ministry of Commerce Saudi pada 16 Maret 2023.

BPKH Limited akan berinvestasi untuk mendukung ekosistem haji. Mulai dari hotel, katering untuk haji dan umroh, fasilitas akomodasi, mengelola turis, jasa layanan apartemen dan lainnya. Tujuan investasi ini untuk mendapatkan nilai manfaat dan/atau efisiensi biaya haji, mengendalikan biaya haji menjadi lebih efisien serta menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan pendampingan BPKH Limited dalam berinvestasi.

Adanya Syarikah BPKH Limited menjadi langkah tepat untuk mendapat manfaat sekaligus memastikan pemenuhan fasilitas haji. Pasalnya, dalam 5 tahun terakhir investasi BPHK masih konservatif dimana 70% masuk ke SBSN dan 28% Deposito perbankan syariah serta kurang dari 2% di investasi langsung.

“Harapannya dengan terbentuknya anak perusahaan di Arab Saudi mampu memberikan kontribusi pada perolehan nilai manfaat dan bisa melakukan efisiensi berbagai biaya dalam penyelenggaraan ibadah haji,” pungkas Amri Yusuf, anggota Badan Pelaksana BPKH.

Sumber : BPKH

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy