Jakarta, Ibadah.co.id –Kementerian Agama menggelar pelatihan bagi calon fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bagi madrasah dan sekolah agama. Giat ini berlangsung di Yogyakarta, 28 – 31 Agustus 2024.
SPAB digelar Kementerian Agama bekerja sama dengan Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia (KPBI) dan Rumah Zakat. Presidium KPB Indonesia saat ini, terdiri dari MDMC, LPBI NU, Human Initiative, PREDIKT, Rumah Zakat, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), dan Wahana Visi Indonesia (WVI). Pelatihan ini diikuti 40 peserta dari madrasah, sekolah Kristen, dan sekolah Katotik di pulau Jawa.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto menyampaikan terimakasih pada Konsorsium Pendidikan Bencana yang telah berkolaborasi untuk menyiapkan lembaga pendidikan agar siap dan sigap terhadap potensi bencana yang bisa berdampak pada satuan pendidikan di wilayah risiko bencana.
“Potensi bencana dengan dampak besar mungkin akan sering terjadi. Untuk itu, perlu adanya kesiapan dan kesiagaan yang dapat diciptakan dan dijaga sehingga satuan pendidikan aman dari bencana dan fungsi pembelajaran tetap berjalan baik meski dengan beberapa penyesuaian yang mungkin terjadi,” ujarnya di Yogyakarta, Rabu (28/8/2024).
“Kementerian Agama telah melakukan pendataan lengkap pada tiap tiap lembaga pendidikan, posisi koordinat dan alamat lengkap lembaga telah diperoleh sehingga pemetaan posisi satuan pendidikan bisa dilakukan,” lanjutnya.
Saat ini, lanjut Sidik, pihaknya juga sudah mensyaratkan terkait fasilitas madrasah aman (FMA) dalam pembangunan gedung baru madrasah. Tahun 2024, ada 310 bangunan baru madrasah yang dibiayai SBSN, dalam pembangunannya sudah mensyaratkan harus memenuhi kriteria keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, dan keamanan, termasuk kelayakan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Direktur KSKK mengajak KPBI untuk bersama-sam menentuan satuan pendidikan aman bencana yang bersandar pada pedoman tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana. Kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang penanganan bencana sangat penting agar kita dapat bertindak cepat dan efektif inilah yang menjadi dasar untuk diselenggarakannya pelatihan ini.
“Calon fasilitator ini akan mendapat pelatihan dan pemahaman dalam rangka mencegah efek bencana yang lebih besar serta memahami bagaimana langkah taktis dalam menanggulangi pasca bencana terjadi pada satuan pendidikan masing-masing dan menjadi fasilitator untuk sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di daerahnya masing-masing,” tandasnya.
Sumber : Kemenag
Comments are closed.