Buku yang diterbitkan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) itu diluncurkan bersamaan dengan seminar nasional di FIB UI dengan tema “Naskah dalam Kajian Antardisiplin pada Era 4.0”. Hadir memeriahkan acara tersebut Oman Fathurahman, Sudibyo, Munawar Holil, Titik Pudjiastuti, Mujizah, dan lainnya.Henri Chambert-Lior mengatakan, tidak ada ahli yang lebih tepat daripada Achadiati Ikram untuk menulis buku ini karena dia sudah empat puluh tahun mengabdi kepada ilmu filologi. Disertasinya tentang edisi teks Hikayat Sri Rama dibimbing langsung oleh A. Teeuw di Universitas Leiden, Belanda. Buku lain yang ditulis Ibu Ikram di antaranya Filologia Nusantara, Katalog Naskah Buton, dan Katalog Naskah Palembang.
Tentunya mereka juga merujuk karya filolog Barat seperti Pigeaud dan Stuart Robson. Maka menarik pernyataan Henri Chambert-Lior bahwa filologi Eropa perlu dipelajari, tetapi sebuah filologi khas Indonesia perlu juga dibangun.
Pada 21-23 November nanti, akan digelar Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) yang kedelapan di Yogyakarta dan Magelang. Pertemuan tahunan ini diperuntukkan para penulis baik fiksi maupun nonfiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Peserta BWCF terdiri dari sastrawan, penulis, pemusik, penari, perupa, pewarta, sejarawan, sosiolog, arkeolog, filolog, antropolog, ilmuwan, budayawan, dan teolog.