Hobri Ali Wafa: Kita Berharap Pemerintah dan Menteri Agama Mengawasi Pendukung Khilafah
Ibadah.co.id – Meskipun organisasi pendukung ideologi khilafah dibubarkan oleh pemerintah, saat ini ideologi tersebut semata-mata tidaklah tunggal. Karena bisa saja mati satu tumbuh seribu. Maka, supaya ideologi ini tidak bertumbuh dan menjalar lagi ke pelbagai lini masyarakat dan organisasi. Pemerintah tidak boleh lengah untuk mengawasi gerakan penyokong ideologi transnasional itu.
Dilansir dalam berita nu.or.id, H. Hobri Ali Wafa, Ketua Pengurus Cabang ISNU Jember, Jawa Timur. Mengatakan, bahwa yang namanya ideologi tak akan pernah mati meskipun ormasnya telah dibubarkan. Sebab ideologi tempatnya di hati.
“Mohon maaf pemerintah dan masyarakat tak boleh lengah dengan ideologi itu. Apalagi konon sudah menyebar di kalangan ASN (aparat sipil negara) dan sejumlah perguruan tinggi. Mereka terus menebarkan pengaruhnya dengan berbagai cara,” ujarnya kepada NU Online di Kantor PCNU Jember, Jumat (6/12/2019).
Ia mencontohkan kepada salah satu kasus, Dosen Pascasarjana Unversitas Jember tersebut menilai setidaknya ada dua kemungkinan. Pertama, pembuatan soal itu berdasarkan silabus atau kisi-kisi yang telah ditentukan. Sehingga jika ini yang terjadi, maka yang salah adalah Kementerian Agama RI selaku pembuat silabus.
Karena itu, Hobri menyarankan kepada kita semua untuk lebih waspada dan harus dicermati, sebab ini cukup berbahaya karena sifatnya struktural dan sistematis. Tapi mudah-mudahan tidak begitu. Dan kemungkinan kedua adalah guru si pembuat soal salah paham dalam menafsirkan kata-kata pemerintah atau khilafah. Jika ini yang terjadi berarti ada ketidaksengajaan dalam kesalahan tersebut.
“Memang ada sedikit unsur kesengajaan dalam kesalahan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari kata-kata khilafah yang sampai dibuat pertanyaan empat kali dalam naskah ujian tersebut. Bahkan redaksinya cenderung menggiring pembaca bahwa khilafah adalah bentuk ideal dari suatu pemerintahan.” Ujar Hobri.
Di sisi lain, Hobri pun menilai bahwa kalau saya berpendapat, itu memang ada unsur kesengajaan. Pembuat soal cerdas, memang sengaja menyisipkan kata-kata itu (khilafah).
Maka dari itu, seharusnya dalam hal ini pemerintah dan seluruh elemen, terutama Kementerian Agama RI untuk segera bertindak tegas dan jangan lengah untuk mengawasi organisasi pendukung ideologi khilafah ini, khususnya materi soal dan penyusup-penyusup di lembaga formal. Apalagi Kementerian Agama RI punya infrastruktur hingga sampai ke bawah, bahkan ke sekolah.
“Kita berharap pamerintah lebih peka. Apalag Menteri Agama seorang pensiunan TNI seharusnya lebih tegas dalam masalah itu. Soal ini kita harus benar-benar total untuk membasmi pendukung khilafah.” Tegas Hobri.(HN/ibadah.co.id)